Kemenangan Pac Man Sesaat Melupakan Derita Korban Haiyan
TACLOBAN, SATUHARAPAN.COM - Sesaat, kesedihan dan kerusakan yang disebabkan oleh "Supertyphoon Yolanda" (nama internasional Haiyan) dilupakan oleh masyarakat kota Tacloban, ketika Manny Pacquiao bertarung pada hari Minggu (24/11).
Rogelio Talisayon, 28 tahun mengatakan kemenangan Pacquiao telah entah bagaimana "mengangkat beban" dia dan keluarganya yang menderita karena Yolanda.
"Saya senang Pacquiao memenangkan pertarungan. Entah bagaimana, aku lupa penderitaan yang dibawa Yolanda pada keluarga kami," kata Talisayon.
Talisayon, istri dan tiga anaknya termasuk di antara ribuan korban topan di Tacloban yang menyaksikan pertarungan tinju Pacquiao melawan Brandon "Bambam" Rios di Tacloban Astrodome.
Astrodome, sekarang menjadi tempat pengungsian ribuan korban. Astrodome hanya rusak ringan di bagian langit-langit.
Di Astrodome korban topan Haiyan berteriak dan bertepuk tangan dengan gembira ketika mereka mendengar Pacquiao mendedikasikan kemenangannya untuk para korban topan dan membuat janji untuk mengunjungi daerah yang terkena topan.
Tidak peduli mereka menyaksikan pertarungan sambil berjongkok di lantai dan diguyur hujan. Beberapa bendera Filipina bahkan mereka bawa.
Penayangan gratis pertarungan Pacquiao - Rios di Astrodome adalah inisiatif perusahaan tv kabel Skycable berkoordinasi dengan pemerintah kota, pemilik Astrodome.
Jaja Juares kepala Skycable, mengatakan mereka memutuskan untuk memberikan siaran televisi langsung untuk warga Tacloban agar menghibur walau sesaat.
"Dengan dia (Pacquiao) menang, saya yakin orang-orang kita di sini punya harapan bahwa ada jalan keluar dari penderitaan yang mereka alami," kata Juarez.
Skycable memasang layar putih raksasa di tengah Astrodome dan dua layar televisi besar juga beberapa layar putih kecil yang ditempatkan di setiap sudut, yang memungkinkan semua orang - pria, wanita dan anak-anak - mendapatkan tampilan yang baik dari pertarungan.
Talisayon, setelah menonton pertarungan, kembali ke tempat penampungan darurat sementaranya yang juga di sekitar Astrodome yang normalnya berkapasitas 5.000 penonton, namun kini sebagai rumah bagi lebih dari 1.400 keluarga yang kehilangan rumah.
"Pertarungan berakhir dan itu berarti kembali ke dunia nyata," kata Talisayon, menyeringai.
Genaro Obera, 48 tahun, yang tinggal di penampungan darurat di Barangay, tidak punya waktu menonton Pacquiao kembali ke posisi utama di dunia tinju, ia lebih peduli mencari makanan.
"Saya dan istri sudah tidak punya makanan. Selama ini kami menerima bantuan dari DSWD (Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan). Ada baiknya dia menang tapi perut kami kosong. Makanan harus menjadi prioritas kami sekarang," kata Obera.
Obera kehilangan rumah dan satu-satunya mata pencaharian, yaitu toko internet.
Selama beberapa hari terakhir, kata dia, ia mengandalkan beberapa biskuit dan kopi yang ia akui ia dapat dari menjarah di salah satu supermarket di Tacloban.
Obera mengatakan empat anak-anak mereka untungnya diambil oleh kerabatnya dan dibawa ke Manila.
"Anak-anak harus tinggal jauh dari kota ini sampai situasi di Tacloban normal dan sampai ia mendapat mata pencaharian lagi," kata Obera. (inquirer.net)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...