Kemenbud: Generasi Muda Penghayat Kepercayaan Jaga Keragaman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perwakilan dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan Masyarakat Adat Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI Suharti menyebutkan generasi muda penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME berperan besar dalam menjaga keragaman budaya dan keyakinan di Indonesia.
"Peran generasi muda penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME penting, karena generasi muda penghayat kepercayaan berada di garis terdepan dalam menjaga keberagaman budaya dan keyakinan di Indonesia," kata Suharti dalam seminar tentang penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan agama minoritas, yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (31/10).
Suharti mengatakan generasi muda penghayat kepercayaan juga dapat memberikan kontribusi dalam bidang penguatan harmonisasi dengan beberapa hal, salah satunya di bidang penguatan budaya.
Ia menyebut para generasi muda penghayat kepercayaan memiliki kewajiban dalam melestarikan budaya dari leluhur.
"Dengan ini para generasi muda penghayat kepercayaan juga mengenalkan kepada masyarakat luas. Tentunya generasi muda penghayat kepercayaan turut memperkaya kebudayaan nasional Indonesia," ujarnya.
Suharti juga menyebutkan para generasi muda penghayat kepercayaan juga mendorong sikap toleransi, sehingga mereka bisa menjadi teladan dalam sikap saling menghormati secara aktif, yang diwujudkan dengan pengenalan kepercayaan dengan nilai luhurnya yang dianut.
Melalui upaya tersebut, kata dia, para generasi muda penghayat kepercayaan bisa menghilangkan stigma dan prasangka negatif yang mungkin terdapat pada sebagian masyarakat Indonesia.
"Tentunya generasi muda bisa mengambil peran untuk menjadi fasilitator dalam dialog tersebut dan terlibat dalam dialog lintas kepercayaan untuk mendorong pemahaman yang lebih baik di antara kelompok yang berbeda, demi mewujudkan harmoni sosial," ucapnya.
Melalui berbagai hal tersebut, Suharti menyebutkan generasi muda penghayat kepercayaan bisa membentuk identitas kebangsaan yang kuat, menghargai perbedaan untuk menuju persatuan, dan menjadi bekal yang kuat untuk bisa menjadi pemimpin yang inklusif dan berwawasan luas di kemudian hari.
"Dengan ini generasi muda penghayat kepercayaan juga bisa mendorong kebijakan yang berpihak kepada semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakangnya," tutur Suharti.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...