Kemendag: Dampak MEA RI Mulai Diserbu Investasi Asing
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Indonesia (Kemendag), Nus Nuzulia Ishak, mengatakan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membawa pengaruh positif bagi Indonesia dengan mulai banyaknya investasi dari luar negeri.
“Permintaan kerja sama bisnis dan perdagangan semakin menggeliat. Penyatuan pasar ASEAN dalam MEA dianggap membawa pengaruh positif,” kata Nus Nuzulia Ishak seusai melakukan pertemuan dengan delegasi Slovenia di kantor Kemendag, Jakarta, hari Jumat (4/3).
Menurut Nus, pemberlakuan MEA memposisikan ASEAN sebagai kawasan yang menjanjikan untuk perdagangan dan investasi. Negara-negara Eropa melirik kemungkinan-kemungkinan usaha baru untuk mencari peluang kerja sama bisnis dan investasi potensial di Indonesia.
“Salah satunya Slovenia, negeri pecahan Yugoslavia di Eropa Tengah dengan perekonomian yang tumbuh dan stabil ini berkunjung ke Indonesia untuk menjajaki peluang bisnis dan investasi,” katanya.
Nus mengatakan, Slovenia mengirim State Secretary pada Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Teknologi Slovenia, Ales Cantarutti dan delegasi bisnis lainnya untuk melakukan kunjungan kehormatan ke Dirjen PEN Kemendag pada hari ini.
“Indonesia punya daya tarik tersendiri bagi investor asing untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Terbukanya pasar ASEAN membuat negara-negara Eropa dan Amerika berlomba-lomba melebarkan sayap usahanya di pasar Asia Tenggara, tidak terkecuali Slovenia,” kata Dirjen PEN itu.
Dalam pertemuan dengan delegasi Slovenia, Dirjen PEN didampingi oleh perwakilan dari Kadin Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian Pertahanan. Sementara itu, Delegasi Slovenia terdiri atas sejumlah pejabat, anggota Kadin Slovenia, dan tujuh orang pelaku usaha Slovenia dari berbagai sektor.
Salah satu agenda kunjungan delegasi Slovenia adalah business to business (B2B) meeting antara pelaku usaha Slovenia dan pelaku usaha Indonesia. Dalam pertemuan bisnis itu, perusahaan Indonesia yang ikut serta antara lain PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Kereta Api Indonesia, PT Energy Management Indonesia (EMI), PT PLN, dan PT Mustika Ratu, serta sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor industri penting, termasuk industri pengolahan air minum dan produsen mobil pemadam kebakaran.
Delegasi Slovenia juga mengunjungi Permanent Trade Display/Customer Service Center (CSC) di lantai 2 Gedung Utama, Kementerian Perdagangan.
Sementara itu, Ales Cantarutti mengaku pihaknya merasa senang Pemerintah Indonesia dapat menerima delegasi bisnis dari Slovenia. Mereka berharap mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang bisnis potensial dan area kerja sama Indonesia dengan Slovenia.
"Konteks bisnis yang kami bicarakan adalah terkait peluang investasi sektor industri, manajemen, pertahanan, energi, dan tentunya yang paling penting adalah pariwisata. Kami ingin Indonesia juga bisa mengetahui keindahan Slovenia," katanya.
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...