Kemendag Optimistis Ekspor Fashion Indonesia Terus Tumbuh
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis ekspor produk fashion (mode) Indonesia terus tumbuh positif. Tercatat nilai ekspor produk tersebut pada Januari-November 2014 meningkat 16,59 persen dibanding periode yang sama 2013.
"Pada 2013, nilai ekspor produk fashion Indonesia sebesar 11,78 miliar dolar AS, sementara pada periode Januari-November 2014, nilai ekspor sudah mencapai 12,51 miliar dolar AS," kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag, Sulistyawati, dalam jumpa pers Indonesia Fashion Week (IFW) 2015, yang berlangsung di Balairung Sapta Pesona Kantor Kementerian Pariwisata, Selasa (17/2).
Berdasarkan hal tersebut, jajaran Kemendag optimistis ekspor fashion Indonesia terus tumbuh seiring pertumbuhan positif ekspor fashion di dunia.
Dalam IFW 2015 yang berlangsung 26 Februari – 1 Maret mendatang, Kemendag juga memfasilitasi 40 booth dari 160 booth yang ada di Zona Busana Muslim, hasil program coaching dan rebranding yang dilakukan Kemendag.
"Pasar fashion Muslim dunia kini tidak hanya mencakup wilayah Timur Tengah dan Afrika, namun juga Amerika dan Eropa. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, Indonesia memiliki modal dasar mengembangkan fashion Muslim Indonesia," dia menjelaskan.
Sulistyawati mengemukakan modal untuk mengembangkan produk busana Muslim Indonesia tersebut juga didukung dengan bertumbuhnya komunitas fashion Muslim. Indonesia juga berpotensi menjadi hub produk fashion Muslim, khususnya di ASEAN.
"Fashion Muslim Indonesia memiliki potensi besar dikembangkan, baik dari segi bahan baku, keragaman budaya, sumber daya manusia maupun pasar produk," dia menambahkan.
Pertumbuhan ekspor fashion periode 2009-2013 mengalami pertumbuhan positif 10,59 persen per tahun. Pada 2013, nilai ekspor produk fashion Indonesia mencapai 11,78 miliar dolar AS. Sementara periode Januari-November 2014, nilai ekspor fashion sebesar 12,51 miliar dolar AS.
Beberapa negara utama tujuan ekspor meliputi Amerika Serikat sebesar 35,60 persen , Jepang 6,79 persen, Jerman 6,04 persen, dan Uni Emirat Arab sebesar 4,18 persen.
Selain upaya tersebut di atas, Sulistyawati menyatakan Kemendag juga melakukan pendampingan dalam pengurusan hak kekayaan intelektual, serta memanfaatkan fashion link dalam upaya mewujudkan tekad “berjaya di negeri sendiri” serta bersama-sama kementerian lain dan IFW mewujudkan mimpi sebagai pusat mode dunia. Salah satu di antaranya, mengirim perancang busana mengikuti berbagai ajang fashion week di dunia, serta mendatangkan buyer ke Indonesia. (Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...