Kemendag Siapkan Roadmap Waralaba
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan tengah menyiapkan roadmap waralaba yang akan dijadikan acuan untuk pengembangan bisnis tersebut mulai dari level usaha kecil menengah hingga masuk ke pasar internasional.
"Sudah ada pertemuan beberapa kali dengan asosiasi. Kita mulai menyusun roadmap, dalam waktu lima tahun nanti bisnis waralaba akan seperti apa," kata Direktur Bina Usaha Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Fetnayeti, di Jakarta, Rabu (5/8).
Fetna mengatakan, nantinya dalam roadmap waralaba tersebut akan menjelaskan apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk mendorong perkembangan bisnis, serta akan memetakan daerah-daerah yang potensial.
Beberapa tahapan yang nantinya akan tertuang dalam roadmap waralaba tersebut adalah mulai dari tahap pelatihan dasar, penilaian kelayakan waralaba yang kemudian akan dijadikan bahan pertimbangan apakah usaha tersebut layak menjadi waralaba.
"Setelah penilaian, nantinya untuk yang siap akan dikelompokkan dan diberikan persiapan waralaba, dan pendampingan penyusunan modul sistem franchise. Sementara yang belum siap, akan diberikan pendampingan perbaikan kinerja bisnis," kata Fetna.
Selain itu, lanjut Fetna, jika pelaku usaha tersebut sudah layak untuk waralaba, nantinya juga akan didorong untuk masuk ke pasar internasional. Selain itu, pemerintah itu juga akan mendorong untuk waralaba yang sudah siap untuk mengikuti pameran baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Selain itu juga akan disampaikan data waralaba ke perwakilan di luar negeri, salah satu yang berpotensi adalah Timur Tengah," kata Fetna.
Menurut Fetna, rencana untuk menyusun roadmap tersebut direncanakan untuk bisa selesai pada Desember 2015, mengingat pada awal 2016, Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah akan mulai diberlakukan.
"Targetnya Desember 2015 harus selesai, karena tahun 2016 harus mulai implementasi roadmap tersebut. Harus jelas siapa yang disasar dan bagaimana pengembangannya," kata Fetna.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Kementerian Perdagangan sudah mendampingi kurang lebih sebanyak 400 pengusaha yang rencananya dipersiapkan untuk waralaba. Namun, hanya sebanyak 20 persen yang benar-benar siap.
Di Indonesia, sesuai dengan data Asosiasi Franchise Indonesia, hingga 2014, tercatat ada sekitar 698 waralaba yang terdiri dari 63 persen waralaba dan Business Opportunity (BO) lokal serta 37 persen merupakan waralaba asing, di mana jumlah gerai waralaba per tahun 2015 mencapai 23.844 gerai.
Pada 2014, Asosiasi Franchise Indonesia juga mencatat bahwa omset data waralaba dan BO di Indonesia mencapai Rp 172 triliun. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...