Kemendag Terapkan Diversifikasi Pasar Ekspor
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan akan menerapkan diversifikasi pasar ekspor untuk menciptakan strategi yang komprehensif dalam meningkatkan kinerja ekspor Indonesia sebagai upaya memenangkan persaingan di pasar global.
“Untuk meningkatkan ekspor, para pelaku usaha harus menerapkan penetrasi dan diversifikasi ke pasar-pasar Asia termasuk Korea Selatan, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, serta Australia-Oceania,” kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina selaku Plh. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) di Jakarta, Kamis (30/4).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerja sama dengan ASEAN-Korea Centre (AKC). Mereka menggelar seminar “Product Development Workshop for Indonesian Furniture Manufactures” yang diselenggarakan di Auditorium Kemendag pada Kamis (30/4).
Menurutnya, seminar tersebut ditujukan untuk memberikan wawasan kepada para pelaku usaha Indonesia, khususnya furnitur dalam meningkatkan kualitas dan desain produk yang sesuai dengan selera pasar serta memberikan panduan dalam menentukan strategi pemasaran yang efektif termasuk prosedur ekspor.
“Mereka juga harus peka terhadap selera pasar yang sangat dipengaruhi gaya hidup, ekonomi, sosial dan budaya. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan produk yang berkualitas juga sangat diperlukan untuk memperbesar kemungkinan produk tersebut diterima oleh konsumen global,” kata dia.
Turut hadir dalam seminar tersebut adalah para tenaga ahli dari Korea Selatan yang merupakan perwakilan dari perusahaan yang bergerak di bidang furnitur yaitu Livart, Emons, In The Furniture, BizTech Consulting dan K.Design.
Para pembicara tersebut memaparkan potensi produk furnitur di Korea Selatan dan hal-hal yang harus diperhatikan agar produk Indonesia dapat diterima di pasar Korea Selatan termasuk desain dan standar kualitas, serta berbagai ketentuan ekspor ke pasar Korea Selatan.
“Kami berharap melalui kegiatan ini para pelaku usaha Indonesia akan semakin terbuka wawasannya dan dapat berinovasi serta meningkatkan kualitas produk-produknya,” kata Srie.
Selain itu, dia juga berharap setelah kegiatan ini para pengusaha juga menindaklanjuti hasil komunikasi tersebut sehingga mampu memperluas jaringan pemasaran baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Korea Selatan merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama bagi produk-produk Indonesia yang telah memiliki skema kesepakatan dalam bentuk ASEAN-Korea Free Trade Area (FTA).
Fluktuasi nilai ekspor nonmigas Indonesia selama lima tahun terakhir berkisar antara USD 6,87 miliar pada 2010 menjadi USD 5,72 miliar (Rp 74 triliun) pada 2014 dengan tren -5,73 persen. Hingga Februari 2015, nilai ekspor Indonesia telah mencapai USD 901,8 juta (Rp 11 triliun).
Khusus untuk produk furnitur, nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan periode 2010-2014 mengalami peningkatan sebesar 10,95 persen. Pada 2010, nilai ekspor furniture Indonesia ke Korea mencapai nilai USD 31,997 juta (Rp 402 miliar) sedangkan pada 2014 meningkat menjadi USD 51,434 juta (Rp 601 miliar). (kemendag.go.id)
Editor : Eben Ezer Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...