Kemendikbud: Skema Bantuan Kelud Sama dengan Sinabung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Skema bantuan untuk anak-anak pengungsi Gunung Kelud sama dengan anak pengungsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara, kata Kepala Pusat Informasi dan Humas(PIH) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Ibnu Hamad.
“Skema bantuan untuk anak-anak pengungsi Gunung Kelud sama dengan Gunung Sinabung. Mereka akan mendapatkan beasiswa,” ujar Ibnu Hamad di Jakarta, Jumat (14/2).
Oleh karena itu, Kemendikbud meminta Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) setempat untuk melakukan pendataan sekolah yang terkena dampak letusan.
“Setelah dilakukan pendataan, baru Kemendikbud menggelontorkan bantuan”.
Sebelumnya, Kemendikbud menggelontorkan dana sebesar Rp 11 miliar yang diberikan kepada anak-anak pengungsi Gunung Sinabung.
“Kepala dinas diharapkan segera mendata, karena basis data harus dari lapangan”.
Begitu juga, setelah hujan abu vulkanik berhenti, Kemendikbud akan memberi bantuan untuk memperbaiki sekolah yang rusak akibat abu vulkanik.
Gunung Kelud di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu, meletus pada Kamis malam pukul 22.50 WIB. Letusan itu mengakibatkan ratusan ribu warga di sekitar wilayah tersebut mengungsi.
Hujan abu vulkanik tidak hanya terjadi di Kediri dan Blitar, yang merupakan kota di bawah kaki gunung itu. Namun, juga di daerah lainnya seperti Kebumen, Sidoarjo, Surabaya, Solo, Madiun, Yogyakarta, Sukoharjo, Purwokerto, dan Ciamis.
Sejumlah sekolah di Surabaya dan Solo diliburkan karena hujan abu vulkanik tersebut. Abu vulkanik berbahaya bagi kesehatan jika terpapar langsung pada manusia.
Wamendikbud: Anak Pengungsi Belajar di Sekolah Terdekat
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan anak-anak yang mengungsi akibat bencana erupsi Gunung Kelud akan belajar di sekolah terdekat dari tenda pengungsian.
“Anak-anak yang mengungsi akan belajar di sekolah terdekat dengan pengungsian. Kami titipkan di situ hingga bencana selesai,” kata Wamendikbud di Jakarta, Jumat.
Namun jika sekolah-sekolah tersebut penuh, Wamendikbud mengatakan anak-anak pengungsian tersebut akan belajar di tenda pengungsian.
“Kami akan membuatkan tenda untuk mereka belajar,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuatkan tenda untuk belajar anak-anak yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.
“Saya yakin mereka tidak akan tertinggal pelajarannya,” ujarnya.
Wamendikbud juga mengatakan dinas pendidikan setempat diberi wewenang untuk meliburkan sekolahnya, sampai kondisi membaik.
Gunung Kelud di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu, meletus pada Kamis malam pukul 22.50 WIB. Letusan itu mengakibatkan ratusan ribu warga di sekitar wilayah tersebut mengungsi.
Hujan abu vulkanik tidak hanya terjadi di Kediri dan Blitar, yang merupakan kota di bawah kaki gunung itu. Namun juga di daerah lainnya seperti Kebumen, Sidoarjo, Surabaya, Solo, Madiun, Yogyakarta, Sukoharjo, Purwokerto, dan Ciamis.
Sejumlah sekolah di Surabaya dan Solo diliburkan karena hujan abu vulkanik tersebut.
Kementerian Kesehatan juga meminta agar masyarakat untuk menggunakan masker dan menghindari paparan langsung dengan abu vulkanik karena mengganggu kesehatan. (Ant)
Buron Tersangka Kasus Judi Online W88 Ditangkap di Filipina
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Bareskrim Polri menangkap satu tersangka judi online (judol) yang masuk dal...