Kemendikbud Turun Tangan Kembangkan Taman Budaya
BOROBUDUR, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turun tangan membantu pemerintah daerah dalam pengembangan peran taman budaya, kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan.
"Sejak 2013 kami mulai turun tangan, melalui perencanaan. Kita rencanakan pengembangan kayak apa, termasuk pengembangan sumber daya manusia seperti apa. Kami bantu," katanya di Borobudur, Rabu (10/12).
Ia mengatakan hal tersebut seusai peluncuran buku 200 Tahun Penemuan Candi Borobudur dan bedah buku 100 Tahun Pascapemugaran Candi Borobudur, berupa trilogi yang meliputi buku Menyelamatkan Kembali Candi Borobudur, Dekonstruksi dan Rekonstruksi Candi Borobudur, serta Candi Borobudur dalam Multiaspek, yang diterbitkan Balai Konservasi Borobudur.
Sejak 2001 atau saat berlaku otonomi daerah, pengelolaan taman budaya di berbagai daerah di Indonesia yang sebelumnya ditangani pemerintah pusat dialihkan kewenangannya kepada pemerintah daerah. Hingga saat ini, terdapat 25 taman budaya di berbagai daerah di Indonesia.
"`Cuma, saya lihat tidak semua daerah menaruh perhatian serius kepada taman budaya. Yogya oke, Jawa Timur oke, tapi sebagian besar lainnya ndak (tidak memberi perhatian serius, Red.), bahkan ada yang mau roboh," kata Kacung Marijan.
Dia tidak menyebut daerah yang kurang memberikan perhatian kepada taman budaya, hanya menggambarkan, “Keterlaluan, kondisinya memprihatinkan.”
Keterlibatan Kemendikbud dalam pengembangan peran taman budaya, menurutnya, adalah dalam bentuk kerja sama dengan pemerintah daerah. "Konsep saya kerja sama dengan daerah, termasuk gotong-royong. Kalau semua mengandalkan pemerintah pusat, saya tidak mau. Misalnya rencana untuk mulai membangun fisik. Tahun ini Jawa Timur sudah ada. Membangun tempat pameran dan lain-lain, sudah mulai. Tapi saya tanya dulu, daerah mau atau tidak membantu yang lain-lain. Kalau tidak mau, saya tidak mau mulai," katanya.
Sejumlah pemda, menurutnya, menyambut baik keterlibatan Kemendibud dalam pengembangan peran taman budaya. "Kami sudah usulkan anggaran 2015, tapi yang mana saja masih kami kaji, karena anggaran belum terlalu banyak. Tetapi, kami ingin tuntaskan 25 taman budaya," katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...