Kemenkes Akan Tingkatkan Laboratorium Kesehatan di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kesehatan akan menata ulang laboratorium kesehatan sebagai upaya transformasi kesehatan di Indonesia dengan penambahan jumlah Laboratorium hingga kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas).
Saat ini jumlah Laboratorium yang dapat melakukan diagnosis penyakit masih terbatas, ke depan seluruh provinsi di Indonesia ditargetkan memiliki laboratorium pemeriksaan sampai pelayanan primer. Dinkes provinsi, kabupaten/kota diminta meningkatkan kapasitas Labkesmas.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, mengatakan salah satu upaya preventif mewujudkan sistem ketahanan kesehatan yakni dengan melalui pembangunan fasilitas-fasilitas untuk deteksi dini kesehatan seperti Labkesmas dan laboratorium genome sequence.
''Perlu mereformasi Labkesmas untuk mengoptimalkan upaya preventif. Ditargetkan setiap Puskesmas bisa melakukan layanan laboratorium misalkan 100 kali tes, kemudian di atasnya laboratorium kesehatan kabupaten/kota, di atasnya lagi laboratorium provinsi, kemudian regional, dan nasional,'' kata Syahril.
Labkesmas fungsinya bukan hanya surveilans tetapi juga skrining. Kemenkes menetapkan kategori Lab dan menambah jumlah Lab berdasarkan rekomendasi WHO. Lab di Puskesmas dengan kategori Lab non biosafety level (BSL) akan dipenuhi sebanyak 10.374, Labkesmas di kabupaten/kota dengan kategori BSL 2 sebanyak 231, Labkesmas di provinsi dengan kategori BSL 2 sebanyak 28, Labkesmas regional dengan kategori BSL 2 sebanyak 12, dan Labkesmas nasional dengan kategori BSL 3 sebanyak 2 Lab.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sudah meminta CDC Amerika Serikat mendukung pembangunan Labkesmas nasional di Indonesia dalam bentuk kerja sama kemitraan dan tenaga ahli. Menkes Budi juga meminta USAID untuk mensponsori kerja sama rumah sakit di Indonesia dengan rumah sakit di AS (Boston Children, MD Anderson, Cleveland Clinic, Mayo Clinic, Joslin Diabetes, UCLA).
Indonesia juga sudah meminta Korea untuk aktif mendukung pendirian ASEAN Centre for Publich Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) yang akan memainkan peran penting untuk surveilans dan kapasitas laboratorium dalam mendeteksi penyakit menular berpotensi wabah, serta institusi yang membangun ketahanan kesehatan di tingkat ASEAN.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...