Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:43 WIB | Rabu, 27 September 2023

Kemenkes: Belum Ditemukan Kasus Virus Nipah, Tapi Perlu Meningkatkan Kewaspadan

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu. (Foto: dok. Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kementerian kesehatan menyebutkan bahwa hingga saat ini, belum ada kasus Virus Nipah di Indonesia, namun mengingatkan kewaspadaan di pintu negara tetap ditingkatkan.

Kementerian kesehatan njuga mengeluarkan surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah kepada Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan para pemangku kepentingan terkait.

“Mengingat letak geografis Indonesia berdekatan dengan negara yang melaporkan wabah, sehingga kemungkinan risiko penyebaran dapat terjadi,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, hari Senin (25/9)

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinkes Prov/Kab/kota, dan fasyankes diminta untuk melakukan pemantauan kasus dan negara terjangkit di tingkat global melalui kanal resmi kementerian.

Juga diingatkan untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang (awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit.

Sebelumnya diberitakan bahwa otoritas India sedang menggencarkan pelacakan kontak setelah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di Negara Bagian Kerala meninggal akibat virus Nipah pada hari Minggu (5/9). Menurut Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, sejauh ini 158 orang yang melakukan kontak dengan korban telah diidentifikasi.

"Dua pekerja medis yang melakukan kontak dengan anak laki-laki berusia 12 tahun itu mengalami gejala terinfeksi virus. Salah seorang di antara mereka merupakan pekerja staf di Kozhikode Medical College Hospital dan satu lagi anggota staf di rumah sakit swasta di Kozhikode, tempat korban menjalani perawatan," kata George kepada media.

"Teridentifikasi 158 orang yang melakukan kontak dengan anak tersebut, dan 20 dari mereka masuk dalam daftar kontak utama (kategori sangat berisiko). Ke-20 orang ini akan dirawat di rumah sakit Medical Collage," ucapnya.

Departemen Kesehatan telah memperingatkan distrik Kozhikode, Kannur dan Malappuram, selain mendirikan ruang kontrol Nipah di Kozhikode.

Kerala mengalami wabah virus Nipah pada tahun 2018 di distrik Kozhikode dan Malappuram yang menelan 17 korban jiwa. Virus Nipah kembali muncul pada 2019 di distrik Ernakulam di negara bagian tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi virus Nipah adalah zoonosis baru penyebab penyakit parah pada manusia dan hewan. Inang alami dari virus ini adalah kelelawar pemakan buah dari keluarga Pteropodidae, genus Pteropus.

Pada umumnya infeksi pada manusia muncul sebagai sindrom ensafilitis yang ditandai dengan demam, sakit kepala, perasaan mengantuk, disorientasi, kebingungan mental dan koma, yang dapat berujung pada kematian.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home