Kemenkes: Imunisasi HPV untuk Kanker Serviks Membuat Mandul, Itu Hoaks
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa imunisasi HPV (Human Papiloma Virus) sudah dipastikan keamanannya, dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi.
Namun baru baru ini beredar satu postingan di media sosial yang menyatakan program vaksin HPV kepada anak perempuan bertujuan untuk memandulkan. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah palsu atau hoax.
Ada reaksi di lokasi suntikan dapat berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri ringan. Timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung satu sampai tiga hari. Reaksi umum seperti demam juga dapat muncul setelah pemberian imunisasi, kata Syahril dalam keterangan tertulis, hari Senin (9/10).
Imunisasi HPV bertujuan mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV, bahkan keberhasilannya dapat mencapai 100% jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan saat berusia 9-13 tahun.
Komitmen Indonesia dalam pencegahan kanker serviks dibuktikan dengan masuknya Imunisasi HPV ke dalam program imunisasi nasional sejak tahun 2023. Sampai saat ini sudah ada 135 negara yang memberikan imunisasi HPV dalam program imunisasi nasionalnya. Di antaranya adalah Malaysia, Singapura, Amerika, Inggris, dan Perancis.
Imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosis kepada anak perempuan sebelum lulus SD/MI atau sederajat. Imunisasi diberikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan Agustus di sekolah.
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...