Kemenkes Lengkapi RSUD di 514 Daerah dengan Peralatan untuk Pelayanan Penyakit Prioritas
BOGOR, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kesehatan memperkuat pemerataan layanan kesehatan untuk penyakit prioritas seperti kanker, jantung, strok, dan uronefrologi (KJSU). Penguatan layanan dilakukan dengan pemenuhan alat kesehatan canggih di seluruh RSUD di 514 kabupaten/kota. Salah satu alat penunjang untuk layanan kesehatan itu, yakni Catheterization Laboratory (Cath Lab).
Kementerian Kesehatan meresmikan layanan Cath Lab di RSUD Kota Bogor pada hari Jumat (28/12) hari ini. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, “Mulai Juli tahun depan, kita akan deploy dan dalam dua tahun akan selesai, semua RSUD di 514 kabupaten/kota akan punya alat ini, sehingga penyebab kematian terbesar seperti strok dan jantung bisa dilayani, termasuk di Bogor.”
Budi menyampaikan, keberadaan alat tersebut merupakan bagian dari transformasi layanan rujukan untuk mendekatkan akses masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya kepada layanan kesehatan penyakit jantung dan strok. Keduanya merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Dijelaskan, penyakit strok menempati peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia dengan 300 ribu kematian per tahun, disusul penyakit jantung dengan 250 ribu kematian per tahun, dan selanjutnya penyakit kanker di peringkat ketiga.
Hal yang lebih mengkhawatirkan, kata Menkes, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tersebut terus meningkat dengan sasaran yang kian luas, yakni menyerang usia produktif. “Kalau bisa sedini mungkin (dideteksi) dibandingkan telat,” kata Menkes Budi.
Deteksi dini harus dilakukan lebih masif di fasilitas pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas. Caranya dengan melakukan pemeriksaan dasar, yakni tes gula darah, lemak darah, dan tekanan darah.
“Kalau sudah di atas 40 tahun, setiap bulan harus diukur. Kalau gula darahnya tinggi, tekanan darahnya tinggi dan lemaknya tinggi, nanti obatnya dikasih gratis di puskesmas, diminum tiap hari dan terkontrol,” kata Budi.
Menkes Budi menambahkan, pemeriksaan kesehatan atau skrining gratis di puskesmas akan ditunjang dengan keberadaan alat deteksi yang canggih berupa elektrokardiogram (EKG), yang berfungsi memeriksa kesehatan jantung.
“Kalau ada serangan jantung bisa ditangani di puskesmas, tidak perlu dibawa ke rumah sakit, penanganannya bisa lebih dini, oleh dokter umum di Puskesmas, tinggal konsultasi hasil EKG dengan dokter spesialis jantung melalui video call,” kata Menkes.
Apabila kondisinya parah, penanganan penyakit jantung dan strok hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki alat Cath Lab. Karenanya, melalui transformasi layanan rujukan, Cath Lab segera didistribusikan ke 514 kabupaten/kota di Indonesia.
“Serangan jantung dan strok kalau dapat dua jam sudah ditangani, makin jauh (fasyankes) makin berisiko. Itu sebabnya kalau bisa ditangani di puskesmas. Kalau tidak bisa baru dibawa ke RS, itu sebabnya Cath Lab harus tersedia di kabupaten/kota,” kata Menkes Budi.
Keberadaan alat yang canggih tersebut akan ditunjang dengan keberadaan dokter spesialis dan SDM Kesehatan yang terampil dan berkompeten sehingga alat itu bisa dioperasikan secara optimal. “Dokternya akan kita latih sehingga dokter spesialis jantung intervensi maupun spesialis penyakit dalam kardiovaskular bisa pakai alat ini,” katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyebut bahwa Kota Bogor berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan KJSU di daerahnya. Dengan demikian, RSUD Bogor dapat menjadi rujukan untuk pengobatan strok dan jantung bagi masyarakat sekitar.
“Masyarakat menengah ke atas di Kota Bogor terus tumbuh dan semakin kuat, karenanya layanan kesehatannya juga harus baik. Kita ingin semuanya bisa ditangani di Kota Bogor, sehingga tidak perlu pergi ke Jakarta atau ke luar negeri,” kata Bima.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...