Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 07:36 WIB | Sabtu, 05 November 2022

Kemenkes Menolak Tuduhan Komersialisasi Obat Gagal Ginjal Akut

Ginjal. (Foto ilustrasi: dok. Ist)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kemenkes menolak anggapan komersialisasi obat untuk kasus gagal ginjal akut (GGA). ''Fomepizole menjadi bagian dari terapi pengobatan, dan diberikan secara gratis kepada pasien. Kami tidak lakukan komersialisasi obat,'' kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril.

Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak akibat Gangguan Ginjal Akut (GGA/GGAPA). Salah satunya adalah melalui pemberian terapi obat Fomepizole Injeksi sebagai antidot (penawar) intoksikasi EG/DEG dalam darah. Terapi pengobatan ini diberikan secara gratis kepada pasien.

Penggunaan fomepizole berdampak positif bagi pasien GGAPA, di mana 95% pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang terus membaik selama mendapatkan terapi. Artinya efikasinya baik dalam memberikan kesembuhan dan mengurangi perburukan gejala.

''Saya ulangi, tidak ada komersialisasi obat, tujuannya semata-mata untuk keselamatan anak indonesia,'' kata dr. Syahril.

Sebanyak 246 vial Fomepizole sudah didatangkan di Indonesia di mana 146 vial fomepizole sudah didistribusikan kepada 17 rumah sakit di 11 Provinsi Indonesia, sementara 100 vial menjadi buffer stok pusat.

''Kita cukup beruntung saat ini ada 246 vial fomepizol yang sudah ada di Indonesia di mana sebagian besar atau 87% nya adalah donasi gratis dari negara lain,'' kata dr. Syahril.

Rumah Sakit yang sudah mendapatkan distribusi Fomepizole adealah: RSUD Zainoel Abidin Aceh; RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali; RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta; RSAB Harapan Kita, RSUP Fatmawati, dan RSCM Jakarta; RSUP Hasan Sadikin, RSUD Dr. Hafiz dan RSU Hermina Mekarsari, Jawa Barat; RSUD Bangli dan RSUD Dr. Saiful Anwar, Jawa Timur; RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat; RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah; RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan; RSUP Dr. M Djamil, Sumatera Barat; RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan; dan RSUP H. Adam Malik, Sumatera Utara.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home