Kemenlu RI Kutuk Kekerasan oleh Aparat Israel di Jenin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia mengutuk keras atas aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel di Jenin, Tepi Barat, pada Kamis (26/1/23) lalu. Sehingga menyebabkan sembilan warga Palestina tewas dan puluhan warga mengalami luka-luka.
Demikianlah ditulis Kementerian Luar Negeri RI melalui akun resminya di Twitter dikutip Antara, pada Jumat (27/1/23).
Kemenlu RI menekankan, tindakan brutal yang dilakukan oleh aparat Israel itu akan semakin mempersulit upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah. Pemerintah Indonesia juga menyerukan masyarakat internasional dan PBB untuk mendesak Israel agar menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin sehingga menyebabkan bentrokan antara puluhan warga Palestina dan militer Israel. Operasi militer Israel di kamp Jenin tersebut merupakan yang terbesar sejak peristiwa Intifada Al Aqsa 2002.
Ketegangan di Tepi Barat meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah gencarnya operasi militer Israel untuk menangkap warga Palestina yang mereka sebut "buronan" atau untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.
Menanghkap Jihad Islam Palestina (PIJ)
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukannya memasuki kamp pengungsi Jenin untuk menggagalkan rencana serangan yang akan segera dilakukan oleh sayap lokal kelompok teror Jihad Islam Palestina (PIJ).
“Pasukan ini adalah bom waktu. Jika kami tidak bertindak, mereka akan melakukannya,” kata seorang perwira senior IDF kepada wartawan.
“Selama upaya untuk menangkap mereka, orang-orang yang dicari melepaskan tembakan dan tewas dalam baku tembak dengan pasukan kami,” kata IDF. Tiga anggota sel PIJ tewas dan yang keempat ditangkap, menurut militer.
“Para buronan, agen PIJ, telah terlibat dalam aktivitas teror ekstensif baru-baru ini, dan diduga melakukan beberapa serangan penembakan terhadap pasukan IDF, dan merencanakan serangan signifikan lainnya,” katanya.
Militer mengatakan penggrebegan terhadap apartemen tempat persembunyian sel di kamp itu dilakukan menyusul "intelijen akurat" yang diberikan kepada tentara oleh badan keamanan Shin Bet.
Pasukan menggunakan rudal yang diluncurkan dari bahu dan bahan peledak lainnya ke tempat persembunyian, dalam taktik yang dikenal sebagai "kompor bertekanan", untuk mencoba dan mengusir orang-orang yang dicari, kata petugas itu.
Selama penggrebegan, orang-orang bersenjata Palestina lainnya melepaskan tembakan ke pasukan Israel, yang membalas tembakan, mengenai beberapa dari mereka, tambah militer. Tidak ada tentara Israel yang terluka dalam bentrokan itu, kata IDF. (Antara/Anadolu/Time of Israel)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...