Kemenlu: Tidak Ada Korban WNI dalam Insiden di Berlin-Zurich
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia mengecam keras penyerangan dengan menggunakan truk di area sekitar Kaiser Wilhelm Memorial Church di Berlin yang terjadi pada 19 Desember 2016.
Pernyataan Pemerintah RI itu disampaikan melalui keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri di Jakarta, hari Rabu (21/12).
"Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada para keluarga korban dan mengharapkan agar korban luka-luka dapat segera pulih," kata pernyataan dari Kemlu RI.
Sampai berita ini disiarkan, korban pada insiden penyerangan tersebut tercatat telah mencapai 12 korban jiwa dan 48 orang luka-luka.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri, sampai saat ini belum teridentifikasi adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan menggunakan truk itu.
Namun demikian, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin masih terus berkoordinasi dengan otoritas di Jerman.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia kembali mengingatkan WNI yang berada di luar negeri untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri, menghindari tempat-tempat yang dapat menjadi target teror serta mematuhi aturan-aturan setempat.
Bagi WNI di sekitar Berlin dan keluarga WNI di Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi "hotline" KBRI Berlin (Jerman) pada nomor +49 152575 26930, atau Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri pada nomor +62 8129007 0027.
Pada Selasa pagi, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam serangan di Berlin pada hari Senin malam, dan menyampaikan harapan bahwa "siapa pun yang terlibat dalam aksi kejahatan ini akan segera diseret ke pengadilan".
Ban "mendoakan mereka yang cedera cepat sembuh", kata satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas Besar PBB, New York, oleh juru bicaranya.
Dalam serangan itu, satu kendaraan melompati trotoar sekitar pukul 20.00 waktu setempat dan menerobos pasar di dekat Kaiser Wilhelm Memoriam Church di Berlin.
Indonesia Kecam Penembakan di Islamic Center Zurich
Pemerintah Indonesia juga mengecam aksi penembakan yang dilakukan di Islamic Center Zurich di Swiss pada 19 Desember 2016, pukul 17.30 waktu setempat (atau pukul 23.30 WIB), yang menyebabkan tiga korban luka-luka.
Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati kepada para korban dan keluarganya, serta mendukung upaya Pemerintah Swiss untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mencegah terulangnya insiden serupa.
Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden penembakan tersebut.
Namun, Pemerintah mengimbau seluruh WNI yang berada di Zurich, maupun di wilayah lain di Swiss, untuk tetap waspada dan bekerja sama dengan otoritas setempat di Swiss.
Bagi WNI di Swiss yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi "hotline" KBRI pada nomor +41796533068.
Sebelumnya, seorang pria menyerbu ke dalam Masjid Zurich pada Senin malam (19/12) dan menembaki orang yang sedang salat hingga melukai tiga orang.
Ketiga korban dibawa ke rumah sakit. Tersangka yang belum teridentifikasi, seorang pria berusia sekitar 30 tahun yang menurut saksi mengenakan pakaian gelap dan topi wol gelap, melarikan diri dari masjid, kata polisi Swiss. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...