Kemenperin Fasilitasi Perusahaan di Hongkong Fashion Week 2013
HONGKONG, SATUHARAPAN.COM – Pertama kalinya Kementerian Perindustrian memfasilitasi keikutsertaan perusahaan manufaktur nasional, di Hongkong Fashion Week 2013 yang kembali digelar pada tanggal 8 – 11 Juli 2013 di Hongkong Convention and Exhibition Centre. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar internasional.
Pemilihan Hongkong sebagai negara tujuan bukanlah tanpa alasan, seperti yang dikatakan oleh Direktur Direktorat Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian, Ir. Ramon Bangun, MBA dalam wawancara dengan satuharapan.com, “Hongkong merupakan kiblat fashion Asia. Seluruh pelaku industri fashion Asia akan berkumpul di sana. Lagipula ditahun ini ekonomi Asia Timur sedang booming, sedangkan ekonomi Eropa sedang lesu, maka kesanalah kita bidik target pasar kita.”
Hongkong Fashion Week 2013 mengklaim mereka dapat memberikan keuntungan yang sangat kompetitif. Keuntungan itu adalah Sejarah panjang Hongkong dalam memasok industri garmen, baik melalui manufaktur sendiri dan melalui posisinya sebagai pusat perdagangan dunia untuk industri garmen. Keinginan kuat untuk memberikan hukum yang ketat dan proses untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual (Haki) perusahaan dan merk yang berpartisipasi. Letak geografis dan hubungan baik yang telah terjalin sejak lama dengan daratan Cina.
Meskipun dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh Hongkong, Ramon optimis tempat bagi para pelaku industri fashion di Indonesia masih terbuka lebar. “Saat ini di Hongkong, masyarakatnya sudah tidak lagi memproduksi pakaian sendiri. Mereka hanya membuat desain, sedangkan proses produksi dikerjakan oleh negara lain. Peluang seperti ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri nasional,” terang Ramon.
Pagelaran Hongkong Fashion Week kali ini merupakan pegelaran untuk koleksi Spring / Summer. Diikuti partisipasi global, dengan lebih dari 1.250 peserta pameran yang berasal dari 21 negara. Di mana pada tahun 2012 pagelaran ini menuai keuntungan yang sangat menjanjikan. Hong Kong Fashion Week sangat menarik karena pengaturan sangat baik yang dilakukan oleh pihak penyelenggara. Ini dilakukan dengan cara menempatkan peserta pameran dalam zona yang menyoroti produk peserta, sehingga memungkinkan diferensiasi produk antar peserta. Sehingga pembeli tidak akan bingung.
Bagi para pelaku di industri fashion nasional, Hongkong Fashion Week bukanlah sesuatu yang asing. Pada tahun 2011, empat desainer dan label kenamaan Indonesia seperti Ali Charisma, Anastasia, Oka Diputra dan label (X) SML telah dipilih oleh Jakarta Fashion Week untuk tampil dalam ajang fashion terbesar di Asia tersebut.
Di tahun 2013 nama-nama besar seperti Anthony Bachtiar dan Gregorious Vici yang sering mengangkat kain tradisional dalam karyanya, turut meramaikan Hongkong Fashion Week. Anthony Bachtiar seringkali mengangkat desain kain tradisional yang awalnya hanya dikenakan dalam upacara adat. Ditangannya, kain-kain ini hadir dalam gaya busana yang lebih sederhana, unik dan siap pakai. Dapat dipakai untuk pesta koktail, kantor, pertemuan formal dan kasual.
Di Hongkong Fashion Week 2013, ia hadir di hari kedua Selasa (9/7). Sedangkan Gregorious Vici seringkali terinspirasi dari motif ragam tenun ikat. Kemudian motif tersebut disusun kembali dalam rangkaian motif baru dan diprint ke dalam sebuah kain yang menjadikan bentuk baru, mengikuti perkembangan zaman. Di Hongkong Fashion Week 2013, ia hadir di hari kedua Rabu (10/7).
Editor : Yan Chrisna
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...