Kemensos Naikkan Besaran Bantuan Sembako Jadi Rp200.000
GORONTALO, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menaikkan besaran bantuan sembako menjadi Rp200 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kenaikan besaran bantuan itu berlaku untuk periode Maret hingga Agustus 2020.
Program sembako merupakan perubahan nama dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Jika pada bulan September 2019 nilainya hanya Rp115 ribu, maka pada Januari hingga Februari menjadi Rp150 ribu per KPM.
“Alhamdulillah pada bulan Maret sampai Agustus, Presiden Jokowi menambahkan Rp50 ribu lagi jadi per bulannya yang akan diterima bapak ibu Rp200 ribu,” kata Dirjen Penanganan Fakir Miskin Andi ZA. Dulung saat menyerahkan bantuan program sembako di Desa Hutamonu, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Rabu (4/3).
Andi berharap agar serapan anggaran untuk program sembako di Provinsi Gorontalo bisa berjalan baik.
Penerima bantuan diharapkan memanfaatkan dana yang masuk di rekening masing-masing untuk membelanjakan sembako seperti beras, minyak goreng, lauk apuk, sayur dan buah-buahan.
“Kemudian yang tidak boleh itu titipan. Biasanya kalau ke warung ada yang nitip berapa batang rokok. Nah itu yang tidak boleh. Kami sudah sampaikan ke BRI kalau ada yang sampai melanggar akan kami cabut izinnya dan tidak boleh lagi menjadi penerima,” katanya.
Provinsi Gorontalo mendapatkan kuota penerima bantuan sosial sebanyak 87.539 orang.
Dari data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), bantuan itu baru dimanfaatkan untuk 87.047 orang.
Ia berharap pemerintah provinsi segera memasukkan tambahan untuk melengkapi kuota.
Di sisi lain, Pemprov Gorontalo membenahi dengan memverifikasi dan memvalidasi data bantuan sosial, dengan cara turun langsung ke lapangan.
Hasilnya dari 120.000 warga kurang mampu yang selama ini menerima bantuan Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta), 38.000 di antaranya dinyatakan tidak layak karena meninggal dunia, pindah domisili atau berstatus mampu. (Ant)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...