Kementerian Kelautan Berencana Terapkan Ekonomi Biru di Laut Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Konsep Blue Economy adalah sistem ekonomi yang dilandasi prinsip-prinsip efisiensi pengolahan sumber daya kelautan, sistem produksi tanpa limbah, dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, terutama laut, serta isu-isu sosial.
Pernyataan ini dikemukakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Syarif Cicip Soetardjo, seperti tertuang dalam halaman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan pada hari Sabtu (17/8).
Konsep ekonomi biru atau Blue Economy ini merupakan salah satu bagian yang disampaikan dalam sambutan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-68. Menteri menekankan bahwa ekonomi biru dapat dijalankan dengan investasi pada sektor kelautan dan perikanan yang berbasis ramah lingkungan
“Untuk itu, investasi pembangunan di sektor kelautan dan perikanan harus mengarah pada kegiatan ekonomi ramah lingkungan, dengan menggunakan sumber daya alam lebih efisien, namun dapat meningkatkan pendapatan lebih besar dan tidak merusak lingkungan,” kata Menteri.
Menteri KKP optimis Blue Economy dapat berjalan mulai tahun-tahun mendatang, karena ramai diperbincangkan banyak orang di berbagai forum resmi.
“Konsep ekonomi biru yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, baik di level nasional maupun di forum-forum internasional,” menurut Menteri.
Menteri mengatakan bahwa apabila sudah dapat berjalan baik, maka diharapkan pada sepuluh tahun mendatang pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang bertema Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, dapat terwujud.
“Dengan visi ini, maka program-program pembangunan sektor kelautan dan perikanan akan mengedepankan prinsip keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata Menteri. (kkp.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...