Kementerian Kelautan dan Perikanan Perkuat Peran Penyuluh Perikanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus memperkuat peran penyuluh perikanan sebagai konsultan, penasihat, dan pendamping masyarakat dalam mengembangkan usaha di bidang kelautan dan perikanan.
Berkat perannya sebagai agen perubahan, penyuluh perikanan telah berhasil memacu daya saing masyarakat sehingga produktivitas, mutu dan efisiensi usahanya semakin meningkat.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan apresiasi tersebut usai membuka Gelar Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan di Ballroom KKP, Jakarta, Selasa (2/12).
Menurut Susi, keberhasilan tersebut salah satunya ditunjukkan dengan perubahan kelas kelompok pelaku utama/usaha hasil dari pendampingan penyuluh perikanan. Selain itu, pendampingan yang dilakukan juga telah meningkatkan pendapatan masyarakat. Dalam melakukan pendampingan, penyuluh perikanan dibekali teknologi melalui pemanfaatan cyber extension.
”Penyuluh perikanan harus memiliki dedikasi dan kompetensi, sehingga mampu mengubah perilaku kelompok pelaku utama, dan meningkatkan produktivitas usaha masyarakat sehingga kehidupannya semakin lebih sejahtera,” kata Susi.
Ke depan menurut Susi, peran penyuluh perikanan akan semakin penting dan strategis. Terutama menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, masyarakat akan dihadapkan pada persaingan global dan dituntut untuk memiliki daya saing dan nilai tambah. Pasalnya, peningkatan daya saing dan nilai tambah menjadi kunci keberhasilan memenangi persaingan.
Pada acara Gelar Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan ini diselenggarakan Lomba Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa (Kelompencapir) Gerakan Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Kelautan dan Perikanan (Gempita) Tahun 2014. Kegiatan ini menjadi salah satu metode untuk menilai kualitas penyuluh dalam melakukan pendampingan kelompok pelaku utama/usaha perikanan yang mandiri dan berdaya saing.
Data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Simluh KP) menyebutkan bahwa jumlah penyuluh perikanan seluruh Indonesia 12.600 orang. Jumlah itu terdiri dari penyuluh perikanan PNS, Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak, dan penyuluh perikanan swadaya.
Susi berharap, pelaksanaan Gelar Pengembangan SDM kelautan dan perikanan dapat memberikan motivasi dan semangat entrepreneur secara masif melalui gerakan berskala nasional. Khususnya dalam mendukung pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan.
“Selain itu, diperlukan juga penerapan konsep pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan pengembangan berbagai inovasi yang berorientasi pada pelestarian sumber daya melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan sehingga dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan,” kata Susi menutup pidatonya. (PR)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...