Kemerdekaan: Atas Berkat Rahmat Allah
SATUHARAPAN.COM – Indonesia begitu kaya, potensi ekonominya sangat bagus, namun orang miskin berkeliaran dimana-mana. ”Apa penyebabnya? Itu karena kepemimpinan yang tidak beres,” kata Mahfud M.D (SATUHARAPAN.COM, 15/8). Mahfud menjelaskan, jika pengelola negara adalah orang yang tidak becus, maka sejumlah ketimpangan akan terjadi. Karena baik tidaknya suatu negara sangat bergantung pada orang yang mengelola negara itu sendiri, yaitu para pemimpinnya. Dan segala kebusukan, mengutip Cicero, memang dimulai dari kepala.
Eka Darmaputera, dalam bukunya Kepemimpinan Kristiani, menyatakan: ”karena manusia dicipta segambar dan serupa dengan Allah, maka ketika memperoleh tanggung jawab sebagai pemimpin, manusia haruslah mencerminkan kepemimpinan Allah—kepemimpinan yang menghidupkan, menghidupi dan bukan menindas.”
Di tengah perayaan HUT ke-68 Kemerdekaan RI, marilah kita mengingat kembali pernyataan para pendiri bangsa dalam Pembukaan UUD 1945: ”Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” Para pendiri bangsa kita tampaknya meyakini bahwa Indonesia berdiri di atas dasar: rahmat Allah dan keinginan luhur. Karena itu, pemimpin bangsa haruslah sungguh menghayati kedua dasar ini.
Dengan kata lain, menjadi pemimpin bukanlah manifestasi dari pencitraan dan kebanggaan pribadi. Sang Pemimpin harus senantiasa sadar bahwa segala prestasinya adalah anugerah Allah semata. Sehingga apa yang yang dilakukannya sungguh-sungguh didasari oleh keinginan luhur yang juga berasal dari Allah sendiri—melampui keinginan pribadi juga golongan—untuk kemaslahatan segenap rakyat.
Dan agaknya dua hal itulah yang susah dicari pada hari-hari ini: pemimpin yang takut akan Allah plus memiliki niat luhur.
editor: ymindrasmoro
email: inspirasi@satuharapan.com
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...