Kemiskinan Ekstrem Turun di Seluruh Dunia
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Laporan baru Bank Dunia yang dirilis Rabu (19/9) menyebut ada kemajuan dalam upaya mengangkat manusia keluar dari kemiskinan luar biasa. Tetapi aspirasi global untuk melenyapkan kemiskinan demikian selambat-lambatnya pada 2030 tidak dapat dicapai.
Menurut laporan tersebut jumlah orang yang hidup di bawah $1,90 per hari berkurang dalam jumlah terbesar yaitu 736 juta atau 10 persen pada 2015, tahun terakhir datanya diperoleh. Kemajuan itu masih di bawah 11 persen yang tercatat pada 2013, menunjukkan meskipun lambat namun ada perbaikan.
“Selama 25 tahun terakhir lebih dari satu miliar orang berhasil mengangkat dirinya keluar dari kemiskinan luar biasa, dan angka kemiskinan global dewasa ini jauh di bawah yang pernah dicatat dalam sejarah. Ini merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam zaman kita” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
“Namun kalau kita ingin melenyapkan kemiskinan pada 2030, kita memerlukan investasi yang lebih besar terutama dalam membangun modal manusia. Dan, guna membantu meningkatkan pertumbuhan yang menyeluruh, maka kita perlu menjangkau mereka yang masih tertinggal miskin. Bagi kemaslahatan mereka, kita tidak boleh gagal” ujar Jim Yong Kim.
Tingkat kemiskinan turun di seluruh dunia kecuali di Timur Tengah dan Afrika utara, di mana perang saudara menaikkan tingkat kemiskinan luar biasa dari 9,6 juta orang pada 2013, menjadi 18,6 juta pada 2015.
Konsentrasi tertinggi kemiskinan luar biasa masih tetap di sub Sahara Afrika dengan 41,1 persen atau turun dari tadinya 42,5 persen. Kemajuan terbesar dicapai di Asia Selatan dengan tingkat kemiskinan turun dari 16,2 persen, menjadi 12,4 persen.
Prakiraan Bank Dunia adalah kemiskinan luar biasa berkurang menjadi 8,6 persen pada 2018.
Kurang lebih separoh dari jumlah negara di dunia kini mempunyai kemiskinan luar biasa kurang dari 3 persen yang menjadi sasaran pada 2030. Namun, laporan itu mengatakan sasaran tersebut tipis kemungkinan bisa dicapai.(VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...