Kemiskinan Picu Tren Bakar Diri di Bulgaria
Gereja Ortodok setempat menyerukan agar aksi putus asa itu dihentikan.
SOFIA, SATUHARAPAN.COM – Seorang wanita membakar dirinya di luar kantor pusat kepresidenan Bulgaria di Sofia pada Senin (3/11). Ini merupakan sebuah pengulangan dari serangkaian aksi pembakaran diri yang didorong kemiskinan di negara Balkan yang dilanda krisis itu pada tahun lalu, ujar kementerian dalam negeri.
Rekaman siaran langsung stasiun TV menunjukkan para petugas pemadam kebakaran membawa seorang wanita yang terbakar dengan sebuah tandu dan memasukkannya ke dalam sebuah ambulans.
Korban itu, wanita berusia 38 tahun menurut kementerian itu, mengalami luka bakar parah namun masih hidup, ujar pihak rumah sakit.
“Saya berdiri di sini saat tiba-tiba saja dia terbakar seperti obor, kakinya menendang-nendang,” ujar seorang kakek kepada stasiun TV Kanal 3, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita AFP.
Identitas wanita itu dan motif di balik aksi putus asanya belum jelas.
Insiden itu merupakan lanjutan dari serangkaian insiden serupa di Bulgaria. Tahun lalu sedikitnya enam orang tewas setelah melakukan aksi bakar diri di depan publik antara Februari dan Mei.
Maret 2013, seorang pria di Desa Sitovo di utara Bulgaria, juga melakukan aksi bakar diri. Pria yang tidak memiliki pekerjaan itu menyiram tubuhnya dengan bensin dan berniat bunuh diri. Sebagaimana dikutip oleh Daily Mail, Kepala rumah sakit tempat dimana pria itu dirawat, Dr. Daniela Kostadinova, mengatakan, pria yang tak disebutkan namanya itu tak lagi tahan dengan kemiskinan yang menderanya. Ia bahkan tak mampu membeli roti untuk anak tunggalnya.
Pria itu merupakan orang keenam yang melakukan aksi serupa, sebagai bentuk protes kemiskinan di negerinya. Sebelumnya, lima pria lain juga bakar diri. Tiga dari mereka tewas, dua lainnya dalam kondisi kritis.
Gereja Ortodok setempat menyerukan agar aksi putus asa itu dihentikan.
Negara ini memang sedang mengalami krisis parah.Pertumbuhan ekomnomi hanya 0,8 persen sedangkan pengangguran melonjak sampai 12 persen.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...