Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 12:09 WIB | Jumat, 05 September 2014

Kenaikan BBM Tingkatkan Angka Kemiskinan

Kenaikan BBM Tingkatkan Angka Kemiskinan
Diskusi publik bertajuk tentang Saatnya Rakyat Sejahtera: Kemiskinan dan Rencana Kenaikan BBM yang dihadiri oleh sejumlah narasumber diantaranya Ketua Konsorsium Pekerja Sosial Indonesia Toto Utomo Budi Santoso (tengah), Pengamat Sosial Akademisi UI Dra Fentiny Nugroho (kedua dari kiri), Ikatan Pekerja Sosial Profesional Dr Sahawiyah (kiri) dan Ketua Ikatan Tenaga Kerja Sosial Indonesia M. Ihsan (kedua dari kanan) di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (4/9) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Kenaikan BBM Tingkatkan Angka Kemiskinan
Ketua Konsorsium Pekerja Sosial Indonesia Toto Utomo Budi Santoso saat memberikan pandangannya terhadap isu kenaikan BBM yang bisa menjadi peluang dan tantangan bagi pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Kenaikan BBM Tingkatkan Angka Kemiskinan
Pengamat Sosial Akademisi Universitas Indonesia Dra Fentiny Nugroho saat menyampaikan pandangannya terkait dengan isu kenaikan BBM yang meminta supaya pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus hati-hati dalam memutuskan.
Kenaikan BBM Tingkatkan Angka Kemiskinan
Dr Sahawiyah dari Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia saat memberikan pandangannya terkait dengan isu kenaikan BBM yang digelar dalam diskusi di Cikini Jakarta.
Kenaikan BBM Tingkatkan Angka Kemiskinan
Ketua Ikatan Pekerja Sosial Indonesia M. Ihsan saat hadir dalam diskusi tentang isu kenaikan BBM di Cikini Jakarta.
Kenaikan BBM Tingkatkan Angka Kemiskinan
Suasana diskusi tentang isu kenaikan BBM yang dapat meningkatkan tingkat kemiskinan digelar di Cikini, Jakarta. Dihadiri sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dikhawatirkan akan membuat angka kemiskinan meningkat. Sebab, subsidi BBM membebani keuangan negara dan merupakan salah satu penyebab inflasi tertinggi.

Alokasi pemberian subsidi BBM yang dilakukan pemerintah selama ini tidak tepat sasaran. Seba, justru masyarakat yang berpenghasilan menengah dan tinggi yang lebih banyak merasakan subsidi tersebut. Hal tersebut menjadi bahan diskusi bertajuk “ Saatnya Rakyat Sejahtera: Kemiskinan dan Rencana Kenaikan BBM “ yang digelar di Warung Daun, Jalan Cikin Raya, Jakarta Pusat, Jumat (4/9).

Dalam diskusi tersebut, ketua Konsorsium Pekerja Sosial Indonesia Toto Utomo Budi Santoso mengatakan subsidi BBM merupakan peluang dan tantangan bagi pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Toto menilai bahwa pengalihan subsidi BBM untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan mengatasi permasalahan sosial dengan nilai subsidi yang besar tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

Namun, tantangannya adalah bagaimana pemerintah mampu mengendalikan inflasi ssehingga tidak berdampak buruk pada kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Dra Fentiny Nugroho dari Akademisi Universitas Indonesia Pengamat Sosial mengatakan dalam kondisi seperti ini pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla nanti diminta untuk hati-hati dalam memutuskan kebijakan keputusan menaikkan harga BBM.

Hal tersebut dinilai karena tingginya ekpektasi masyarakat terhadap Jokowi – JK yang dekat rakyat. Diskusi tentang menanggapi isu kenaikkan harga BBM dihadiri oleh sejumlah narasumber diantaranya Ketua Konsorsium Pekerja Sosial Indonesia Toto Utomo Budi Santoso, Pengamat Sosial dari UI Dra Fentiny Nugroho, Ikatan Pekerja Sosial Profesional Dr Sahawiyah, Ketua Ikatan Tenaga Kerja Sosial Indonesia M. Ihsan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home