Kenaikan Upah Buruh Februari 2015 Terdorong Deflasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Upah nominal dan riel harian buruh tani nasional Februari 2015 naik disebabkan terjadinya deflasi.
“Ini (kenaikan upah buruh) Februari 2015 merupakan pengaruh dari deflasi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin pada konferensi pers kepada para pewarta yang diselenggarakan di Gedung 3, Badan Pusat Statistik, Jl. Dr. Sutomo, Jakarta, Senin (16/3).
Pada Senin (16/3), BPS menyajikan data bahwa upah buruh dan tani mengalami kenaikan. Upah nominal buruh tani pada Februari 2015 naik 0,46% dibandingkan Februari. Upah naik dari Rp 45.846 per hari menjadi Rp 46.059 per hari. Sedangkan bila diukur secara riel, kenaikannya mencapai 1,21 persen.
Selain itu, menurut catatan BPS, upah buruh bangunan secara nominal rata-rata upah Februari 2015 naik sebesar 0,76 persen yaitu dari Rp 78.484 menjadi Rp 79.083.
Secara riel upah buruh bangunan Februari 2015 dibanding Januari 2015 naik sebesar 1,13 persen yaitu dari Rp 66.114 menjadi Rp. 66.861.
Beberapa waktu lalu, BPS melaporkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 tercatat sebesar 5,02% secara tahunan (year-on-year) dengan deflasi sebesar 0,36 persen. Deflasi terjadi disebabkan penurunan beberapa sektor kelompok pengeluaran, bahan makanan, dan kelompok transportasi.
Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan target pemerintah dalam APBN-P 2014, yaitu 5,5%. Sementara pada kuartal IV-2014, pertumbuhan ekonomi adalah 5,01% dibandingkan periode yang sama.
Sementara upah nominal buruh bangunan (tukang bukan mandor), pada Februari 2015 juga naik 0,76% dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari Rp 78.484/hari menjadi Rp 79.083/hari. Secara riel, naik sebesar 1,13%.
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...