Kenari, Peringkat Teratas Kandungan Antioksidan Kacang-kacangan
SATUHARAPAN.COM – Ingat kenari, ingat Bogor. Bukan hanya karena pohon ini banyak dijumpai sebagai peneduh jalan di Kota Hujan itu, namun juga dikenal karena bijinya digunakan sebagai barang kerajinan atau cenderamata khas dari Kebun Raya Bogor.
Produk olahan kenari juga sangat dikenal sebagai buah tangan jika kita mengunjungi kota-kota di bagian timur Indonesia. Halua kenari, bagea kenari, dan aneka produk kue kering berbahan kenari menjadi oleh-oleh khas dari Kota Manado, Ambon, Ternate, Balikpapan.
Kenari yang memiliki nama binomial Canarium indicum, L., itu, adalah tumbuhan berpotensi ekonomi, salah satu dari 100 spesies di dalam genus Canarium dan famili Burseraceae, baik dari spesies tropis ataupun subtropis. Jenis lain yang menghasilkan buah kenari berpotensi ekonomi adalah Canarium vulgare, Leenh. Selain itu, dari luar Indonesia juga diperdagangkan buah dari spesies Canarium lain, yaitu Canarium harveyi dan Canarium solomonense, yang biasa disebut galip nut.
Tumbuhan genus Canarium dijumpai tersebar di daerah tropis Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Indochina, Malesia, Australia, dan wilayah barat Kepulauan Pasifik. Spesies-spesies tersebut tersebar paling banyak di wilayah selatan Nigeria, hingga ke Madagaskar, Mauritius, Sri Lanka, India, Burma, Malaysia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Taiwan, Filipina, Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, New Caledonia, Fiji, Samoa, Tonga, dan Palau.
Karena luasnya penyebaran itu, seperti dapat dibaca di Wikipedia, kenari pun dikenal dengan berbagai nama lokal. Dalam dunia perdagangan, kenari dikenal dengan nama pacific almond, canarium nut, pili nut, java almond, kenari nut, galip nut, nangai, dan ngali.
Di Indonesia, sebaran tumbuh alaminya adalah di daerah Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua. Kenari dengan nama ilmiah Canarium indicum, L., ini tumbuh di dataran rendah hutan hujan tropika, namun dapat dibudidayakan pada ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan air laut.
Kenari adalah tumbuhan pohon, dengan tinggi tanaman dapat mencapai 40 m dan diameter 100 cm. Umumnya tanaman ini mempunyai banir, yakni akar yang menjuntai seperti pada pohon beringin, menyerupai dinding penopang pohon.
Deskripsi menurut buku Trees of the City, Profil Tanaman Hutan untuk Perkotaan – Wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, yang dikeluarkan Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyebutkan daun kenari bertipe majemuk, terdiri atas 3 - 7 daun. Daunnya berbentuk jugate (seperti kendi).
Tipe bunga majemuk, besar, dalam satu kelompok terdapat hingga 30 bunga. Pembungaan dan pembuahan terjadi pada bulan Oktober hingga Desember. Buah masak pada bulan Juli hingga Desember. Namun, umumnya pembungaan terjadi pada saat musim kemarau dan buah masak pada musim hujan. Penyerbukan dibantu oleh serangga dan benih tersebar melalui kelelawar atau monyet. Di Bogor kenari berbuah hampir sepanjang tahun.
Buah kenari adalah buah batu, berbentuk oval, dengan ukuran 3 - 6 cm x 2 - 3 cm. Buahnya yang masak berwarna biru kehitaman. Dalam satu buah terdapat 1 - 2 benih. Untuk mengeluarkan benih dan buah, kulit buah harus dilunakkan terlebih dahulu.
Dalam satu kilogram terdapat 200 - 1.350 benih. Benih dalam kondisi kering udara mampu disimpan hingga 1,5 tahun.
Manfaat dan Khasiat Kenari
Kenari terutama diambil buahnya. Buah kenari berisi biji yang terbungkus cangkang (endokarp) yang keras dengan isi "daging" yang mengandung lemak dan protein tinggi dan dapat dimakan. Bagian dalam cangkang ini sering kali dipakai sebagai pengganti amandel (almond) untuk menghias kue.
Selain buah dan bijinya dimanfaatkan dalam pembuatan aneka kue, buah kenari juga diekstrak untuk diambil minyaknya, untuk menggantikan minyak kelapa. Mengutip dari Wikipedia, batang kenari mengeluarkan resin yang diperdagangkan untuk campuran vernis dan melicinkan perahu. Resin ini juga dapat digunakan sebagai balsem.
Kayu pohon kenari berkualitas baik dan digunakan sebagai bahan pembuat perahu serta dayung.
Kantor Berita Antara pada 10 Januari 2012 memuat berita studi baru tentang pemanfaatan kenari. Hasil penelitian Joe Vinson, PhD, guru besar kimia dari University of Scranton, yang dipublikasikan di jurnal tentang makanan dan fungsinya, The Royal Society of Chemistry secara online pada 21 Desember 2011, menunjukkan kacang-kacangan adalah makanan yang menyehatkan. Ia menempatkan kenari pada peringkat teratas karena memiliki antioksidan yang menyehatkan, disebut dengan polifenol.
Studi Vinson mengevaluasi sembilan jenis kacang mentah dan goreng serta dua jenis selai kacang untuk menilai jumlah total polifenol yang terkandung di setiap kacang. Penelitian itu juga untuk melihat kemampuan polifenol menghambat oksidasi dari densitas lipoprotein yang lebih rendah, yang sering disebut dengan "kolesterol jahat." Studinya menunjukkan kenari memiliki tingkat tertinggi pada antioksidan dan kualitas, serta potensi, di antara kacang lainnya.
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...