Kendaraan Tidak Tertib Masuk JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Jokowi: Biar Dinikmati Dulu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setelah pembukaan lalu lintas Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada Senin (30/12) kemarin, meskipun sudah ada rambu-rambu namun ternyata banyak kendaraan yang tidak mematuhinya, misalnya saja banyak motor yang ikut melintas di JLNT tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menanggapi hal tersebut sebagai ajang sosialisasi saja. Menurut dia, ini hanya akan terjadi sehari atau dua hari saja dan dirinya pun mengaku sudah mengerti masalah di lapangan, karena telah melihat langsung.
“Ya biar dinikmati dulu, saya tahu kemarin ada motor-motor yang naik, ingin menikmati, ya sehari dua hari saja. Sepeda motor kita bolehkan naik, kalau malam dia berhenti, buat foto-foto, pacaran. Saya sudah betul-betul lihat lapangan, ngerti betul lah. Ini kan biar untuk sosialisasi dulu,” ujar Jokowi di Balai Kota, Selasa (31/12) siang.
Jokowi mengakui memang seharusnya motor tidak boleh melintas karena ketinggian di atas 10 meter itu anginnya begitu kencang, sehingga dikhawatirkan mengganggu konsentrasi maupun keselamatan pengendara motor.
Terlebih, JLNT ini tingginya 8 – 18 meter. Dia melanjutkan, setelah ini pihaknya akan mengkoordinasikan dengan Dinas Perhubungan.
Tetap Macet
JLNT Kampung Melayu – Tanah Abang dikatakan sebelumnya bahwa lajurnya sudah bertambah dari enam lajur, sekarang menjadi 10 lajur. Meskipun begitu, kemacetan di masing-masing ujung JLNT tersebut masih terasa signifikan, karena pada ujung JLNT tersebut lajurnya sendiri tidak turut ditambah.
Sebagaimana diakui Jokowi bahwa di jalan Cassablanca memang ada jalan yang menyempit, di situlah yang akan pihaknya perlebar untuk ke depannya.
“Memang di ujung sana yang di Cassablanca itu ada satu tempat yang menyempit, nah itu yang mau dikerjain, dilebarkan,” tandasnya.
Jokowi menambahkan sudah menyampaikan hal ini kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. “Kemarin kan sudah kita lihat bulak-balik sudah saya tunjukan (jalan yang sempit).” tambahnya.
Dengan dilakukannya pelebaran jalan tersebut, nantinya akan ada kawasan properti yang akan terambil wilayahnya. “Kemarin sudah kita lihat ada dua alternatif, kepras yang properti sebelah utara, atau kepras taman yang di bagian tengah, kanan kiri dibikin jadi biar lebar.” tandas Jokowi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...