Kepala Bapennas Suharso Monoarfa Fokus Pemindahan Ibu Kota
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suharso Monoarfa yang dipercaya menduduki jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas dalam Kabinet Indonesia Maju mengaku perhatian pada upaya pemindahan ibu kota.
Suharso Monoarfa setelah rangkaian acara pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10), mengatakan perlunya langkah yang cepat untuk segera memindahkan fungsi pemerintahan ke ibu kota baru.
“Harus cepat akhir 2023 atau 2024 sebagian fungsi pemerintahan bisa dipindahkan ke ibu kota baru, sekarang masih tahap memastikan titik core-nya 6000 hektare itu dimana,” kata kader PPP itu.
Pria berdarah Gorontalo yang lahir di lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954 itu mengaku sudah mulai mengumpulkan pengetahuan dan kajian terkait pemindahan ibu kota.
“Saya sudah mencoba mengumpulkan pengetahuan saya mudah-mudahan dalam waktu dekat dibentuk badan otorita,” katanya.
Ia juga mengaku akan fokus pada target untuk dapat melepaskan diri dari jebakan Middle Income Trap.
Maka ia pun mencoba ke depan akan mengembangkan langkah-langkah untuk menaikkan kelas tingkat penghasilan penduduk di Tanah Air.
“Jadi bagaimana dalam waktu dekat ini kita bisa naik kelas dari tingkat penghasilan penduduk yang rata-rata di lower middle menjadi upper middle income. Sebenarnya tahun ini kita sudah naik kelas ke upper middle,” katanya.
Menurut dia, untuk menuju Indonesia 2024 ada rancang bangun yang perlu untuk disinergikan bersama.
Perpisahan Bambang Diiringi Isak Tangis Saat Sertijab
Sambutan yang diberikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2014-2019 Bambang Brodjonegoro saat acara serah terima jabatan Menteri PPN baru periode 2019-2024 kepada Suharso Monoarfa diiringi suasana haru.
“Tentunya Bapak dan Ibu tahu Pak Harso mulai hari ini adalah nahkoda Bappenas. Kementerian PPN itu akan berada di tangan Bapak. Selamat datang dan berkiprah di Bappenas,” katanya di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (23/10).
Bambang tidak bisa menahan air mata ketika ia mengenang pengalamannya bekerja di Bappenas selama sekitar 3,5 tahun dengan dikelilingi oleh para staf yang sangat pintar dan menghormatinya.
Pidato sambutannya sempat terhenti beberapa kali karena Bambang semakin terisak saat melihat para pegawai Kementerian PPN menghadiri acara sertijab.
Tak lama, mereka memberikan tepuk tangan yang riuh dan berlangsung cukup lama untuk memberi semangat kepada Bambang.
“Paling tidak selama 3 tahun lebih, saya punya 'privilege' untuk bisa bekerja bersama staf yang mayoritas orang pintar dan 'dedicated',” ujarnya.
Ia juga memberikan pesan kepada Menteri PPN Suharso Monoarfa untuk terus mendorong adanya inovasi kebijakan dan perencanaan agar Indonesia terjauh dari "middle trap income" serta dapat memenangkan persaingan global yang semakin kuat.
“Mudah-mudahan di samping kita terus bekerja sama, Pak Harso bisa membawa Bappenas untuk mampu memberikan perencanaan yang semakin kuat dan bisa mendorong implementasi program,” katanya.
Bambang melanjutkan dengan memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah membantunya selama ia menjabat sebagai Menteri PPN sekaligus Kepala Bappenas selama sekitar 3,5 tahun.
“Sekali lagi, terima kasih untuk teman-teman Bappenas atas dukungan yang luar biasa selama saya di sini ya 3 tahun. Saya harapkan dukungan yang sama bisa diberikan dengan kapasitas saya yang baru sebagai Menristek,” ujarnya.
Ia pun tak lupa mengajak para pegawai Kementerian PPN untuk terus mendukung Menteri PPN Suharso dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai negara maju, negara yang tidak biasa, dan negara yang berilmu.
“Saya meminta maaf apabila ada sikap saya selama 3,5 tahun yang tidak berkenan untuk Bapak dan Ibu. Selamat bekerja dan semoga sukses selalu,” ujarnya.
Berikutnya, Bambang akan melanjutkan kariernya sebagai Menteri Riset dan Teknologi untuk pemerintahan Jokowi jilid II 2019-2024. (Ant)
Penguasa Baru Suriah: Pemerintah Transisi Tidak Boleh Mengec...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Hadi al-Bahra, kepala Koalisi Nasional Suriah yang mengelompokkan penentan...