Kepala BKPM Akui Perekonomian Indonesia Alami Kelesuan
Tom menilai perekonomian yang masih lesu tersebut merupakan imbas dari kolapsnya harga komoditas sejak tiga-empat tahun lalu.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, mengakui perekonomian Indonesia tahun 2016 masih mengalami kelesuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Thomas Lembong dalam kata sambutan pada acara Penandatanganan Pedoman Kerja antara BKPM dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tentang Koordinasi Perlindungan dan Keamanan Bagi Dunia Usaha untuk mendukung kegiatan investasi di Indonesia, di kantor BKPM, Jakarta, hari Senin (19/9).
“Saat ini kondisi ekonomi kita, government spending (pengeluaran pemerintah) terpaksa kami pangkas karena kondisi ekonomi lesu, harga komoditas jelek, tentunya penghasilan dari Migas (minyak bumi dan gas), penghasilan dari royalti pertambangan dan juga pajak sangat jauh dari harapan,” kata Tom Lembong, sapaan akrabnya.
Tom menilai perekonomian yang masih lesu tersebut merupakan imbas dari kolapsnya harga komoditas sejak tiga hingga empat tahun lalu. Akibatnya, kata dia, penerimaan negara berkurang dan belanja negara dipangkas pada tahun 2016 ini.
“Ini kita kena imbas dari kolapsnya harga komoditas tiga-empat tahun yang lalu sekarang mulai terasa. Jadi terpaksa karena penerimaan negara berkurang, belanja negara juga harus kita kurangi. Jadi tidak bisa memotori lagi ekonomi kita sementara ini,” kata Tom.
2017 Ekspor Flat
Dalam kesempatan itu, Tom juga memprediksi nilai ekspor Indonesia pada tahun 2017 tidak mengalami banyak perubahan dari tahun ini atau flat. Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) itu memperkirakan ekspor Indonesia hingga akhir tahun ini akan mengalami penurunan.
“Mungkin tahun ini menurun tujuh sampai sembilan persen. Untuk tahun depan paling bagus yang bisa kita harapkan flat (tidak ada perubahan), moga-moga tidak lagi turun lagi,” kata Tom Lembong.
“Ekspor masih lesu, dan sebagai mantan Mendag, saya bisa dengan sangat menjiwai, menyampaikan bahwa tahun lalu ekspor kita mengalami penurunan 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini prediksi saya masih juga penurunan, tapi moga-moga laju penurunannya melamban,” kata Tom.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia pada 2015 sebesar US$ 150,3 miliar. Sedangkan pada 2014 total nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 175,9 miliar. Sementara nilai ekspor Indonesia tahun 2016 hingga bulan Agustus baru mencapai US$ 91,73 miliar.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...