Kepala Ulama Malaysia: Muslim Boleh Ucapkan Selamat Natal
KUALA LUMPUR - Ulama paling senior di Kuala Lumpur memberikan pendapat setelah banyak umat yang menanyakan kepadanya apakah Muslim Malaysia diizinkan untuk mengucapkan selamat hari Natal kepada umat Kristen.
Mufti Zulkifli Mohamad Al Bakri, kepala ulama yang ditunjuk pemerintah untuk Wilayah Federal Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan, mengatakan pada halaman Facebook-nya bahwa ia telah menerima banyak pertanyaan mengenai hal ini.
Untuk itu, dia mengutip sebuah dekrit tahun 2007 oleh komite fatwa nasional Malaysia. Komite ini terdiri dari para ulama negara yang paling senior. Fatwa itu mengatakan bahwa menyampaikan salam kepada non-Muslim selama musim Natal adalah "diperbolehkan", asalkan salam itu tidak dimaksudkan memuliakan agama non muslim atau menggunakan simbol-simbol agama.
"Ini tidak lebih dari ucapan belaka untuk mengungkapkan kebahagiaan dan sukacita saat melihat kebahagiaan mereka yang merayakan," kata mufti itu, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (19/12).
Dia mengatakan salam diperbolehkan apabila itu adalah ekspresi ucapan selamat atas perayaan agama lain tanpa memuliakan agama mereka.
Masalah mengucapkan selamat Natal telah muncul pada tahun 2014, ketika seorang aktivis kelompok Ikatan Muslimin Malaysia mengatakan tidak tepat bagi umat Islam untuk merayakan Natal.
Masalah yang lebih luas dari ucapan Natal tersebut meledak pada tahun 2006, sebelum putusan komite fatwa ini dikeluarkan.
Kemudian kepala departemen hukum Islam perusahaan asuransi Takaful Malaysia mengatakan kepada staf Muslim-nya melalui e-mail, bahwa Deepavali melibatkan penyembahan dewa-dewi Hindu, sehingga mengeluarkan salam atas perayaan itu setara dengan melakukan kemusyrikan dan bertentangan dengan ajaran Islam.
Pada saat itu, Datuk Abdullah Mohamad Zin, seorang menteri dari Departemen Perdana Menteri dan penasihat agama kepada Perdana Menteri, mengecam pandangan seperti itu, mengatakan bahwa tatakrama penting bagi keharmonisan ras. Abdullah mengatakan: "Dia tidak memiliki wewenang untuk mengatakan umat Islam tidak boleh mengucapkan selamat kepada penganut Hindu karena itu adalah seperti fatwa", yang hanya badan Islam pemerintah yang bisa mengeluarkannya.
Pernyataan Zulkifli tentang diizinkannya Muslim mengucapkan selamat Natal bukanlah upaya pertamanya untuk mendorong hubungan baik antargama. Pada bulan Januari, ia bertemu - dan hangat memeluk - Uskup Agung Julian Leow Beng Kim, Uskup Agung Katolik Roma Kuala Lumpur.
"Banyak masalah yang dibahas bersama-sama, terutama yang berkaitan dengan konsep masyarakat yang beragam, toleransi dan semangat menghormati agama masing-masing," tulis Zulkifli pada halaman Facebook-nya itu.
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...