Kepolisian Federal: Ancaman Terorisme Meningkat di Australia
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Kepolisian Federal Australia (Australian Federal Police/AFP), Komisioner Andrew Colvin, mengungkapkan ancaman terorisme di negara Australia terus meningkat dan semakin memburuk.
Andrew Colvin memastikan adanya remaja usia 12 tahun yang telah mengalami radikalisasi dan terkait dengan pelaku penembakan di Parramatta, Sydney bulan lalu.
Dalam wawancara dengan ABC, Komisioner Colvin menjelaskan, remaja pria itu kini dalam pengawasan ketat polisi. Pasalnya, dia dipastikan menjadi bagian dari kelompok ekstremis yang diduga membantu Farhad Jabar (15 tahun), pelaku penembakan karyawan kepolisian beberapa waktu lalu.
Komisioner Colvin mengakui, isu terorisme kini semakin sulit ditangani. "Kami kaget bukan main bahwa ada anak 12 tahun yang kini diawasi polisi karena alasan semacam ini. Ya, bagi kita di Australia masalahnya menjadi semakin memburuk, bukan membaik," katanya sebagaimana dikutip Australia Plus, hari Kamis (15/10).
Komisioner Colvin mengatakan, kini kasus sejumlah individu asal Australia di luar negeri (yang bergabung dalam konflik di Timur Tengah) masalahnya tidak meningkat.
"Satuan perbatasan, polisi dan aparat keamanan kita berhasil melakukan pekerjaan dengan baik dalam mencegat orang yang akan pergi ke wilayah konflik," katanya.
Namun dia mengakui, problemnya kini semakin akut dan rumit. "Tentu saja polisi tetap berperan penting karena kami bertanggung jawab memastikan keamanan masyarakat. Namun sebelum polisi terlihat, begitu banyak langkah yang seharusnya bisa ditempuh pada tahap dini yang mungkin tak perlu melibatkan polisi," tegas Komisioner Colvin.
Sementara itu Menteri Kehakiman Michael Keenan menjelaskan, kelompok teroris ISIS kini menjadikan remaja Australia sebagai target perekrutan.
"Tadinya mereka menyasar orang usia 20-an, lalu pada remaja belasan tahun, dan kini para remaja yang lebih muda lagi," katanya.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam pernyataannya menjelaskan, cara paling efektif menghadapi ancaman terorisme adalah mencegah orang menjadi radikal.
Sementara itu, pemimpin Partai Hijau, Richard Di Natale, menyatakan menyambut baik fokus baru dalam upaya pencegahan radikalisasi melalui program-program sosial.
Hari Kamis (15/10), PM Turnbull menggelar pertemuan membahas terorisme yang dihadiri pejabat kepolisian dan intelijen dari seluruh negara bagian, termasuk pejabat badan intelijen ASIO di Canberra. Hadir pula para pejabat Departemen Pendidikan, terkait dengan upaya mengatasi ekstrimisme di kalangan anak muda.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...