Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:09 WIB | Selasa, 15 Desember 2015

Kereta Manggarai-Bandara Beroperasi Semester I 2017

Presiden Jokowi didampingi Menhub dan Menteri Agraria meninjau lokasi pembangunan jalur Bandara Soetta – Stasiun Manggarai, di Jakarta, Senin (14/12) sore. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), secara mendadak meninjau lokasi pembangunan jalur kereta Bandara Soekarno Hatta- Stasiun Manggarai, Jakarta,  di kawasan Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, Senin (14/12) sore.

Jalur yang dibangun sejak awal tahun 2015 itu, pembebasan lahannya diperkirakan akan tuntas pada bulan Februari 2016.

Presiden Jokowi mengatakan, saat ini jalur yang dibangun hanya tinggal 12 km, yakni jalur Stasiun Batuceper ke Bandara Sukarno-Hatta, sehingga diperkirakan pada semester I Tahun 2017, jalur kereta api ini sudah bisa digunakan.

Menurut Presiden Jokowi, setelah adanya jalur kereta ini, diperkirakan jalur Stasiun Manggarai-Bandara Sukarno-Hatta dapat ditempuh dalam waktu 40 menit.

Presiden mengakui, jalur tempuh dari pusat kota Jakarta menuju Bandara Soekarno merupakan jalur yang sangat macet bila ditempuh dengan kendaraan roda empat.

“Ini merupakan solusi kemacetan dari kota menuju ke bandara,” kata Presiden kepada wartawan di lokasi peninjauan, di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Presiden menegaskan,  ke depan, tidak hanya Jakarta yang memiliki jalur kereta api dari kota ke bandara, tapi kota-kota yang padat harus memiliki jalur kereta api seperti ini. “Kota ke bandara harus tersambung transportasi massa, seperti Palembang, Surabaya, Padang dan Yogyakarta,” katanya.

Turut menyertai Presiden Jokowi saat meninjau jalur kereta api itu adalah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Nilai Investasi Rp. 2,5 Triliun

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan, dari 12 km rel yang dibangun dari Stasiun Batuceper ke Stasisun Bandara Soetta, 6 km di antaranya merupakan tanah milik  Bandara Soetta (PT Angkasa Pura II),  dan 6 km lagi merupakan lahan yang didapat dari pembebasan lahan yang dimiliki masyarakat, yang sebagian besar sudah dibebaskan.

Menurut Jonan, nilai investasi proyek ini adalah Rp. 2,5 triliun. Adapun jenis kereta yang akan digunakan adalah seperti yang beroperasi di jalur Bandara Kualanamu – Medan.

Sementara, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan menyebutkan, pembebasan lahan yang masih menemui kendala berada di Kecamatan Tanah Tinggi sepanjang 1 km, namun sudah diselesaikan. “Lahan lainnya adalah lahan yang menempel di JORR II, tapi semua sedang proses konsolidasi. Tangal 8 Ferbruari nanti diharapkan selesai,” katanya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmono menjelaskan, salah satu pendekatan yang dilakukan dalam pembebasan lahan adalah setiap satu keluarga yang tanahnya terkena pembebasan lahan, PT KAI memberikan kesempatan kepada satu anggota dari keluarga tersebut untuk menjadi karyawan PT KAI.

Edi menyebutkan, ada sekitar 815 bidang tanah yang harus dibebaskan. “Kami berasumsi ada 800 kepala keluarga,” katanya. (setkab.go.id)

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home