Kereta Perdamaian Tiba di Busan

Sandy Yule from Australia salah satu dari 130 peserta Kereta Perdamaian (Foto: oikoumene.org).

Sambutan yang diberikan oleh gereja dan masyarakat kota Busan kepada para peserta Kereta Perdamaian.

Johannes Mayer dari Jerman, salah satu peserta Kereta Perdamaian bersama Pdt. Dr. Hun Jung Cho, Pemimpin Komisi Rekonsiliasi Gereja-gereja di Korea.

Pdt. Catherine Christie dari International Rural Church Association menyambut peserta Kereta Perdamaian di Stasiun Kereta Api Busan.

Sebagian pemuda yang terlibat sebagai peserta program Kereta Perdamaian.

BUSAN, SATUHARAPAN.COM - Dua hari menjelang pembukaan Sidang Raya Gereja-gereja Sedunia (WCC) di Busan, Korea Selatan, Kereta Perdamaian yang telah menempuh perjalanan dari Berlin ke Busan, tiba sore hari tanggal 28 Oktober 2013.

Kereta Perdamaian yang mengangkut 130 peserta ini telah menempuh perjalanan 22 hari, dari kota Berlin, Jerman melintasi Polandia, Moskow, China dan Korea dengan mengemban misi utamanya untuk menyadarkan perdamaian, rekonsiliasi dan reunifikasi di semenanjung Korea.

Sejumlah peserta yang berpartisipasi dalam Kereta Perdamaian ini menuturkan perjalanan tersebut sebagai perjalanan sekali seumur hidup yang sangat berkesan. Daniel pemuda Jerman (29 th) adalah peserta yang berangkat dari stasiun di Berlin. Dia sangat terkesan bahwa tidak hanya orang berkebangsaan Korea, tapi orang-orang dari belasan negara mengambil bagian dalam perjalanan. "Ini adalah hal luar biasa, mengingat banyaknya orang-orang yang tertarik akan situasi yang terjadi di Korea dan bersedia bekerja untuk sebuah reuni."

Para peserta Kereta Perdamaian akan ikut berpartisipasi dalam Sidang Raya Gereja Sedunia di Busan, dalam berbagai kegiatan, sebelum mereka akan kembali ke negara asal mereka masing-masing.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja