Kerusuhan di Ethiopia, 166 Orang Tewas, 1.084 Ditangkap
ADDIS ABABA, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 166 orang tewas dalam demonstrasi kekerasan yang mengguncang Ethiopia pada hari-hari setelah pembunuhan penyanyi populer Hachalu Hundessa, kata polisi hari Sabtu (4/7).
Bintang pop Hachalu, seorang anggota kelompok etnis Oromo, yang terbesar di Ethiopia, ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di ibu kota Addis Ababa pada Senin malam, memicu ketegangan etnis yang mengancam demokrasi negara itu.
"Setelah kematian Hachalu, 145 warga sipil dan 11 pasukan keamanan telah kehilangan nyawa mereka dalam kerusuhan di kawasan itu," kata Girma Gelam, wakil komisaris polisi wilayah Oromia, dalam sebuah pernyataan pada lembaga penyiaran yang berafiliasi dengan negara, Fana.
Sepuluh korban lainnya diketahui telah meninggal di ibu kota Addis Ababa. Girma mengatakan bahwa 167 lainnya "menderita luka serius" dan bahwa 1.084 orang telah ditangkap.
Para pejabat menghubungkan kematian itu dengan kombinasi kekuatan mematikan oleh petugas keamanan dan kekerasan antar etnis. Namun Girma menambahkan bahwa kerusuhan besar sekarang "benar-benar berhenti".
Lagu-lagu karya Hachalu menyuarakan kepekaan Oromos tentang marginalisasi ekonomi dan politik selama bertahun-tahun protes anti-pemerintah yang memaksa mundur perdana menteri sebelumnya, dan Perdana Menteri Abiy Ahmed naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2018. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...