Kesabaran Adalah Hasil Latihan

SATUHARAPAN.COM – Beberapa waktu lalu saya diundang memancing ikan di rumah teman yang memiliki empang cukup luas di samping rumahnya. Kami berdua sambil ngobrol cerita masa lalu mulai memancing ikan.

Dari pagi sampai siang baru dua ekor ikan mas yang saya dapat. Rasanya waktu berjalan lama sekali menunggu umpan disambar ikan, saya sudah mulai nggak sabar. Kawan saya yang biasa memancing memberikan nasihat: ”Mancing ya memang gitu Bro, kudu sabar. Itung-itung nglatih kesabaran deh, jadi enggak usah jengkel” tuturnya. Dalam hati saya berpikir apa memang harus begitu, untuk mendapatkan hasil yang nggak jelas memang harus bersabar?

Kawan saya memberikan nasihat lagi: ”Coba pindah tempat dikit, lalu fokus dan tenangkan pikiran, katakan pada pikiranmu pasti akan dapat ikannya.”

Betul juga, setelah saya ikuti, sampai sore sudah banyak ikan yang agak besar saya dapat, jenisnya pun beragam. Saya tersenyum puas, kawan saya datang menghampiri sambil bilang, ”Gitu, dong caranya, ingat kesabaran itu nggak ada yang ngalahin, lihat aja di ujung hasilnya.

Benar juga, kesabaran ternyata tidak  mudah dilakukan, namun harus dicoba dan dilatih.  Berbeda pada awalnya, pikiran saya penginnya selalu instan, cepat dapat, praktis, dan nggak bertele-tele. Ternyata tidak semua hal bisa didapatkan dengan cara begitu. Ada Standard Operating Procedure yang kadang berlawanan dengan pola pikir kita semula.

Dalam semua aspek kehidupan saya kira sama juga. Kepraktisan kadang bukan yang terbaik. Keterburu-buruan mungkin juga bukan cara yang jitu. Demikian pula capaian hasil dengan model instan tidak selalu bisa didapat, bahkan kadang harus dilakukan sebaliknya.

Zaman sekarang banyak orang yang sudah tidak mau (tidak mampu?) menggunakan akal sehatnya, dengan menomorsatukan cara cepat dapat, cepat waktu, tanpa kerja keras.

Dalam banyak kasus orang yang ingin dapat duit banyak tanpa kerja  pergi ke dukun. Hasilnya, ya tertipu. Atau cara lain lagi biar urusan cepet beres pakai model pelicin untuk urusan perizinan, usaha, ijazah, kasus peradilan dan banyak lainnya. Hasilnya? Tak sedikit juga yang kena operasi tangkap tangan.

Budaya antre yang butuh kesabaran ekstra juga makin luntur, saling sodok, saling sikut terus berlangsung, juga untuk antre makan prasmanan di perjamuan perkawinan. Belum lagi, lalu lintas di jalanan!

Kesabaran bukan hal yang turun dari langit, tidak bisa diwariskan, tidak dapat diperjualbelikan, tetapi memang harus dilatihkan dan mulai dari diri sendiri.

Kapan-kapan saya jadi pengin memancing ikan lagi. Itung-itung untuk melatih ulang kesabaran sekaligus menajamkan fokus perhatian dengan objek yang tengah kita hadapi.

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro