Ketahui Tiga Hal Ini Bila Tak Setujui Kebijakan Privasi Whatsapp
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Whatsapp memasuki 2021 mengeluarkan kebijakan privasi yang baru, dan Sabtu (15/5) kemarin menjadi batas akhir bagi pengguna Whatsapp untuk menyetujui kebijakan baru tersebut.
Beberapa hal baru yang harus disetujui pengguna aplikasi yang merupakan anak perusahaan Facebook itu misalnya seperti rekam jejak transaksi dan pembayaran yang dilakukan pengguna lewat aplikasi itu.
Pengguna Whatsapp bebas memilih untuk menerima atau pun menolak kebijakan baru itu, meski demikian ada tiga hal yang akan terjadi setelah anda menolak kebijakan dari Whatsapp seperti dirangkum dari berbagai sumber berikut ini:
1.Layanan yang dibatasi
Beberapa layanan yang biasanya digunakan untuk bertukar pesan di aplikasi Whatsapp akan dibatasi dari pengguna yang tidak menyetujui kebijakan privasi terbaru itu.
Hal itu nantinya akan berbeda- beda pada setiap pengguna, pengguna dapat kembali menggunakan aplikasinya secara normal jika memutuskan untuk menyetujui kebijakan privasi terbaru Whatsapp.
2.Hanya bisa telepon dan terima notifikasi
Meski akun pengguna tidak dihapus secara otomatis oleh Whatsapp, mereka tidak akan dapat membalas pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi Whatsapp jika masih tindak menerima kebijakan privasi yang baru.
Pengguna hanya bisa menerima notifikasi pesan masuk dan melakukan balasan dengan jalur telepon di aplikasi Whatsapp.
Jika sudah ada beberapa pengingat untuk menerima kebijakan baru privasi dari Whatsapp dan pengguna tetap memilih menolak layanan itu maka layanan telepon hingga menerima notifikasi pun bisa dihentikan secara sepihak oleh anak perusahaan Facebook itu.
3.Tidak ada penghapusan akun
Whatsapp memastikan tidak akan menghapus akun secara tiba- tiba jika pengguna tetap memilih untuk menolak kebijakan privasi terbaru itu. Meski demikian, jika tidak digunakan selama 120 hari mungkin saja akun itu dihapus karena dianggap tidak lagi aktif.
Penghapusan akun dapat menyebabkan anda kehilangan jejak pesan singkat, hingga dihapus dari segala kegiatan di grup Whatsapp dan menghilangkan penyimpanan data cadangan yang ada di Whatsapp.
Ahli Hukum Teknolohi dan pendiri Software Freedom Law Center (SFLC) Mishi Choudhary menyebutkan dengan menerima kebijakan privasi terbaru Whatsapp, pengguna memberikan lebih banyak informasi kepada raksasa medial sosial yaitu Facebook.
Data anda yang dikumpulkan di balik “Terms and Conditions” itu terkadang disetujui tanpa sadar oleh pengguna karena tidak dibaca dan langsung diterima.
Penerimaan kebijakan privasi terbaru dari Whatsapp pun akhirnya membawa penggunanya mengutamakan kenyamanan penggunaan aplikasi di banding dengan privasinya.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...