Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Terkendali, Meskipun Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Meskipun jumlah kasu COVID-19 melonjak, bahkan melampaui puncak pada gelombang kedua yang didominasi varian Delta, keterisian tempat tidur isolasi pasien masih terkendala.
Puncak gelombang kedua pada Juli tahun lalu tercatat kasus harian COVID-19 mencapai lebih dari 56.700 kasus. Dan pada hari Rabu (16/2) kemarin, kasus baru harian lebih dari 64.700 kasus.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa ketersediaan tempat tidur dengan jumlah pasien yang diisolasi saat ini masih cukup rendah. Terlihat seperti di Sumatera Utara jumlah kasus 637 sementara tempat tidur isolasi yang disediakan sebanyak 4.000, katanya hari Rabu (16/2).
Di DKI Jakarta sebanyak 8.418 tempat tidur yang terpakai dari 15.313 tempat tidur yang disediakan. Begitu juga Provinsi lainnya seperi Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, dan Papua dengan jumlah kapasitas tempat tidur untuk isolasi masih memadai.
Tak hanya itu, ketersediaan ruang ICU pun memadai dan mengalami peningkatan. Di Sumatera Utara ada 21 ICU yang terisi dari 390 yang tersedia, DKI Jakarta sebanyak 406 ruang ICU terpakai dari 921 ruang ICU yang disediakan.
Banten 103 ruang ICU terisi dari 354 yang tersedia, Jawa Barat 273 ruang ICU terisi dari 1.034 yang tersedia, DIY 30 ruang ICU terisi dari 142 yang tersedia, Jawa Tengah 202 ruang ICU terisi dari 922 yang tersedia, Jawa Timur 287 ruang ICU terisi dari 1.490 yang tersedia, Bali 99 ruang ICU terisi dari 240 yang tersedia, Kalimantan Selatan 11 ruang ICU terisi dari 109 yang tersedia, dan Papua 10 ruang ICU terisi dari 122 yang tersedia.
''Kita ketahui pada saat varian Delta kita memiliki 140 ribu kapasitas tempat perawatan, sementara saat ini yang kita sediakan baru sekitar 90 ribu,'' kata Nadia.
Saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 lebih didominasi oleh kasus-kasus di Jawa dan Bali. Masyarakat diharapkan tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang varian Omicron mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada Juli-Agustus 2021.
“Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus di pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa pekan ke depan melihat pola dari pembelajaran selama gelombang Delta sebelumnya,'' kata dr. Nadia.
Pemerintah terus mengimbau untuk masyarakat tetap melakukan upaya-upaya penguatan protokol kesehatan. Pemerintah daerah diharapkan melakukan penguatan testing, tracing, treatment untuk mencegah perluasan penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...