Ketika Ahok Hampir Menyerah, Cerita Musa Jadi Penyemangat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Apa yang Anda lakukan ketika Anda hampir menyerah?” pertanyaan itu keluar dari salah satu peserta seminar Reformed Theology and Its Contribution To The World kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Gedung Reformed Millenium Center Indonesia (RMCI) Kemayoran Jakarta Pusat, hari Sabtu (12/3).
Menanggapi hal tersebut, Ahok dengan santai menjawab ketika hampir menyerah, dia hanya ingat cerita tentang nabi Musa yang memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Berbagai macam karakter ada di situ. Sosoknya sebagai pemimpin pun seringkali menerima banyak tuntutan bahkan cacian dari bangsa Israel.
Mantan politisi Gerindra ini pun bercerita saat awal tahun 2013 yang lalu banjir melanda Jakarta. Kala itu, dia ingin membantu salah satu kampung yang terendam banjir dengan memindahkan mereka ke rumah susun. Namun, ada salah seorang warga berteriak, “Hei Cina! Ngapain lu urusin kita?!”
Sebagai manusia biasa yang punya perasaan, kata dia, rasanya sakit sekali.
“Waktu saya duduk dan berdoa, Tuhan keluarin firman langsung ingat cerita Musa bawa orang Israel keluar dari Mesir. Saat itu Musa bilang sama Tuhan, aku ini ada salah apa? Memangnya aku mengandung mereka? Kalau aku dapat perkenanan dari Tuhan, aku mati saja deh. Frustasi dia. Enggak ada lagi orang yang berjuang. Saya sendiri. Tapi Tuhan berfirman, Aku masih sisakan ribuan orang yang tak sembah baal (berhala). Kamu tidak sendiri,” kata dia.
Menurutnya, jika Tuhan memilih Musa sebagai pemimpin bangsa Israel kala itu, dia percaya pasti Tuhan punya rencana lain. Begitu pula dengan kondisinya saat ini yang naik menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo.
Meskipun ada pihak yang tidak menyukainya karena latar belakang agama dan etnis, sang istri pun mengingatkan mungkin kelompok itu hanya sedikit, tapi orang yang mendukungnya juga tak kalah banyak.
“Istri saya bilang, yang benci sama kamu kan sedikit tapi yang dukung kan banyak,” kata dia seraya menirukan ucapan istrinya, Veronika Tan.
Selain itu, rahasia Ahok selama ini ketika merasa di titik terendah adalah sukacita. Menurutnya, ketika dia sudah membantu banyak orang di dalam setiap kebijakan yang dia keluarkan, rasa sukacita itu melebihi keuntungan USD 1500 dari perusahaannya.
“Seperti yang tertulis di kitab Mazmur 4:8, Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...