Ketua DPR Apresiasi NU jadi Ormas Penyejuk
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua DPR RI, Setya Novanto, mengapresiasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi penyejuk bagi seluruh umat, bukan hanya umat Muslim, tapi seluruh umat beragama di Indonesia.
"NU sejak dulu dimasa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini, selalu hadir sebagai organisasi yang menyuarakan perdamaian dan kesejukan," kata Setya Novanto di Jakarta, hari Rabu (1/2).
Lebih lanjut, Setya Novanto, mengucapkan selamat kepada NU sebagai organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang pada hari Selasa (31/1) memperingati hari lahirnya (Harlah) yang ke- 91.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, sejarah telah mencatatkan peran penting NU sebagai institusi keagamaan yang terlibat dalam kemajuan dan peradaban bangsa dan negara. Bukan hanya dalam ranah sosial, politik dan ekonomi, tapi juga terutama dalam aspek budaya.
NU tambahnya begitu identik dengan tradisi luhur masyarakat Indonesia, sebab ia lahir dari rahim masyarakat, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Sehingga NU sekian lama telah menjadi simbol kebangkitan masyarakat itu sendiri dari berbagai keterbelakangan.
Menurut Setya Novanto NU telah berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun ekonomi umat, meneguhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, hingga berperan dalam pendidikan politik di Indonesia.
"Karena itu, sebagai anak bangsa, kita patut berbangga bahwa kita memiliki organisasi yang berbasis keagamaan yang justru telah turut terlibat bagi kemajuan bangsa dan negara. Tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh agama, ras, golongan. Bahkan bagi berbagai kepentingan yang berbeda-beda," katanya.
Novanto mengatakan, dirinya memandang, atas dasar itulah, NU seringkali disebut sebagai paham yang berada di tengah, moderat, mampu beradaptasi dan berakulturasi dengan berbagai tradisi serta paham keagamaan yang ada.
Bahkan atas dasar itu pula, lanjut dia, NU telah menunjukkan sebentuk pemahaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi atas berbagai perbedaan paham yang berbeda-beda. NU selalu berdiri di tengah sebagai figur pengayom, penengah dan pemersatu bangsa.
“Menurut saya, NU adalah organisasi penyejuk bagi seluruh umat, bukan hanya umat muslim, tapi seluruh umat beragama di Indonesia, sejak dulu dimasa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini,” katanya.
Karena itu, Novanto mengajak untuk merenungkan kembali, menapak tilas jejak-jejak sejarah NU agar inspirasi perjalanannya tetap mewarnai pekembangan dan kemajuan bangsa kita saat ini. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...