Ketua DPR RI: Penting Membangun Kekuatan Nasional Hadapi Tantangan Global
JAKARTA, SATUHAR4APAN.COM-Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan pentingnya bagi seluruh elemen bangsa Indonesia untuk membangun kekuatan nasional dalam menghadapi beragam tantangan dunia saat ini, seperti konflik geopolitik dan tekanan moneter global.
"Sangat penting bagi kita semua, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh anak bangsa untuk membangun kekuatan nasional kita," kata Puan pada pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, hari Selasa (16/8).
"Sasaran pembangunan, tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga menjangkau pembangunan karakter bangsa," kata Puan. Dia mengemukakan bahwa politik pembangunan merupakan upaya melalui cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup agar dapat mencapai kemajuan dan mewujudkan tujuan nasional
Pascaamendemen UUD 1945, kata dia, perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang dilakukan secara bertahap dirumuskan dalam Undang-undang, yaitu Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005—2025.
"Keberadaan undang-undang ini dalam memberikan arah dan prioritas pembangunan nasional secara menyeluruh dirasakan belum optimal bahkan setiap presiden, gubernur, dan bupati/wali kota memiliki visi dan misi pembangunannya masing-masing. Visi dan misi berbangsa dan bernegara digantikan dengan visi dan misi perseorangan setiap presiden dan kepala daerah," kata Puan.
Realitas tersebut, kata dia, yang mengakibatkan pembangunan nasional bangsa Indonesia sulit berkesinambungan, berorientasi pada jangka pendek, kadar kepentingan nasional yang berbeda-beda sehingga terkesan pembangunan nasional hanya dari proyek ke proyek.
Integrasi Wilayah dan Pemerintah
Ia pun meminta agar politik pembangunan ke depan hendaknya dapat mengintegrasikan seluruh wilayah, seluruh pemerintahan pusat dan daerah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat, kemajuan bangsa, dan kebudayaan nasional.
Oleh karena itu, kata dia, dalam mempercepat capaian kemajuan Indonesia, selain pemulihan sosial dan ekonomi nasional, agenda strategis ke depan perlu memperkuat dan mempertajam upaya-upaya pada pembangunan kualitas dan karakter nasional manusia Indonesia.
Jati Diri Bangsa
Kekuatan nasional dapat dibangun dengan memunculkan kesadaran, kemauan, serta komitmen bersama dari seluruh elemen bangsa yang bersumber dari rasa cinta Tanah Air dan cinta pada bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ber-Pancasila dan ber-Bhinneka Tunggal Ika untuk mengambil bagian dalam bergotong royong menghadapi berbagai tantangan yang ada dan memajukan Indonesia di segala bidang.
Puan juga menyampaikan sejumlah cara yang dapat ditempuh oleh masyarakat Indonesia untuk bergotong royong menghadapi berbagai tantangan yang ada dan memajukan Indonesia di segala bidang. "Seluruh partisipasi tersebut dapat diartikulasikan dalam bentuk gagasan, kerja, prestasi, gerakan, kritik, dan lain sebagainya," lanjut dia.
Penting bagi bangsa Indonesia untuk berpegang teguh pada jati diri di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi dan industri yang semakin cepat dan dinamis. Masyarakat Indonesia sebagai pihak yang mudah membuka diri dan terhubung secara sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan berbagai bangsa lain sehingga beragam ideologi transnasional, cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup mereka dapat dengan mudah masuk mempengaruhi kehidupan rakyat Indonesia.
"Hal tersebut belum tentu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, bahkan dapat menggerus nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai agama, budaya, sopan santun, etika, dan toleransi serta sikap saling menghormati di antara sesama bangsa Indonesia," katanya. Puan mengajak rakyat Indonesia yang tidak anti terhadap budaya asing, dan perlu memperkuat jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...