Ketua MPR: Agama Islam Bisa Beriringan dengan Demokrasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan kehidupan agama Islam di Indonesia dapat saling beriringan dengan proses demokrasi. Dia juga menyampaikan paham ISIS (Islamic State Iraq and Syria) jauh dari nilai-nilai bangsa Indonesia.
“Saya mengundang Duta Besar (Dubes) Australia Paul Grigson untuk melihat Indonesia lebih jauh, lebih dalam bagaimana kehidupan beragamanya," kata Zulkifli di Ruang Kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara III, Lantai 9, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/3).
Zukifli berpandangan kunjungan Paul Grigson untuk Indonesia penting demi melihat dan memahami Indonesia yang lebih utuh. "Islam yang toleran menentang keras ISIS, brutal, dan tidak beradab. Kami bersama-sama menghadapi itu. Kami harap Australia bisa lebih tahu kehidupan beragama di Indonesia, bisa dilihat langsung," tutur politisi PAN itu.
Ketua MPR pun meminta kepada media di Indonesia untuk tidak membahas isu ISIS lebih dalam. Sebab, pemberitaan tersebut dapat menginspirasi masyarakat Indonesia, yang awalnya tidak tahu, menjadi terlibat.
"Kalau ada, ditangkap. Ada dana diusut. Jangan dipromosikan terus, nanti malah jadi inspirasi. Seluruh ormas, pemerintah, dan lembaga menentang keras. ISIS bukan Islam," ujar dia.
Padahal, kata Zulkifli, kehidupan beragama di Indonesia sangat toleran dan menghargai perbedaan. Menurut dia, hal itu terbukti dengan sejumlah masjid yang berdiri di sebelah gereja atau pura.
“Hari besar agama Islam semua masyarakat libur, hari besar agam Kristen seperti Perayaan Natal semua masyarakat libur. Itu artinya, kehidupan beragaama di Indonesia itu menghargai perbedaan,” ujar Ketua MPR itu.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...