Ketua PBNU Minta Pemerintah Tegas Lindungi Minoritas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta pemerintah tegas dalam melindungi kelompok minoritas. Said Aqil Siroj menilai sejumlah persoalan keagamaan selama tahun 2013 masih terus bermunculan, yang mengganggu keharmonisan hubungan antar agama.
Seperti dilaporkan NU Online, pada Natal tahun ini, Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin Bogor dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia Bekasi menggelar kebaktian Natal di seberang Istana Negara karena gereja mereka masih bermasalah dengan Pemda. Demikian pula kelompok umat Islam minoritas di beberapa daerah juga mengalami kesulitan membangun Masjid. Sementara diantara umat Islam sendiri menghadapi persoalan dengan aliran Syiah dan Ahmadiyah.
“PBNU berharap terjadinya hubungan keagamaan yang beradab dan toleran,” katanya di gedung PBNU, Kamis (26/12).
Menurut Said Aqil Siroj, jika umat Islam mampu menghargai dan melindungi minoritas, maka umat Islam sendiri akan mendapatkan simpati.
“Islam bukan sekedar soal akidah dan syariah, tetapi juga ada budaya, moral dan etika,” paparnya.
Tetapi jika umat Islam sendiri bersikap jumud, menggunakan cara-cara kekerasan, maka yang timbul adalah sikap antipati.
Ia menegaskan, dalam Al-Qur’an sendiri diperintahkan agar agama, nyawa dan martabat manusia dilindungi karena hal itu merupakan sesuatu yang suci, siapapun mereka. Jika kekerasan dilakukan oleh umat Islam, maka sama dengan mengotori kesucian umat Islam sendiri.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...