Ketua Yakoma-PGI, Victor Silaen Meninggal Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kabar Duka datang dari kekristenan ekumenis Indonesia. Dr Victor Silaen, Ketua Yayasan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (Yakoma–PGI) meninggal dunia, Minggu (11/10).
Menurut blog pribadinya, laki-laki yang akrab disapa Pak Victor ini dikenal sangat aktif menulis. Tulisan-tulisannya sangat berpihak pada pluralisme, kemanusiaan, dan demokrasi. Salah satunya adalah pandangannya terkait dengan GKI Yasmin. Dalam opini berjudul Masalah GKI Yasmin dan Presiden Baru, ia menegaskan bahwa terkait dengan pembukaan gereja yang menjadi Pos Bakal PI GKI Pengadilan Bogor ini ada pada ketegasan wali kota Bogor. Yaitu melaksanakan Putusan MA Nomor 127 PK/TUN/2009 tanggal 10 Desember 2010. Dalam blog pribadinya, pembelaannya kepada jemaat GKI Yasmin tidak menurun. Tulisan-tulisannya di satuharapan.com, jelas mendukung keberpihakannya terhadap mereka yang tertindas oleh kekuasaan.
Doktor dari Universitas Indonesia untuk bidang Ilmu Sosial dan Politik kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1964 ini meninggal seorang istri Synka Agustina Tarigan. Dan Abel Gideon (putra), Zefanya Aprilia (putri). Pembelaannya pada keberagaman pun masih ia lakukan di media sosialnya, kemarin.
Dosen tetap di Universitas Pelita Harapan ini menjadi ketua Yakoma-PGI sejak 2006. Yakoma-PGI adalah organisasi mitra PGI yang mendukung jemaat-jemaat untuk mengembangkan kemampuan melakukan komunikasi kepada masyarakat luas.
Sejak berdiri pada Mei 1950, Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), sekarang Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) telah merumuskan tugas gereja di bidang komunikasi, yaitu menyelenggarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan dan kesaksian KABAR BAIK melalui berbagai media komunikasi. Tugas itu pertama kali dilakukan oleh KORAVI-DGI (Komisi Radio dan Audiovisual – Dewan Gereja-gereja di Indonesia) yang kemudian menjadi Komisi Komunikasi Massa – Dewan Gereja-gereja di Indonesia (KOKOMA-PGI). Ini berlangsung pada tahun 60-an.
Pada 1971, KOKOMA-DGI ditingkatkan menjadi Jajasan Komunikasi Massa – Dewan Gereja-gereja di Indonesia (JAKOMA-DGI), kemudian berubah menjadi Yakoma-PGI.
Hingga 1987, Yakoma-PGI masih menggunakan istilah “massa”. Karena pelayanan Yakoma-PGI makin meluas, serta penekanan pada visi dan misi pelayanan yang hendak “memampukan gereja-gereja dan masyarakat menjadi pelaku komunikasi, bagi terwujudnya “keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan.”
Dengan berlakunya UU No. 16 Tahun 2001 yang kemudian direvisi menjadi Undang-undang 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, PGI melikuidasi YAKOMA-PGI dan kemudian dibentuk Komisi Pelayanan Komunikasi Masyarakat PGI (SK MPH-PGI No. 041 l/PGI/XII/02) dan selanjutnya diubah menjadi Badan Pelayanan Komunikasi Masyarakat-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (SK MPH-PGI no. 085/PGI-XIV/SKEP/2005).
YAKOMA-PGI adalah corporate member WACC (World Association for Christian Communication), ikut mendirikan Jaringan Kerja Pelayanan Kristen (1989). Jaringan ini merupakan wadah gumul dan aksi bersama dalam merespons masalah-masalah komunikasi, HAM, demokrasi, keadilan, masyarakat sipil , keutuhan ciptaan dan pemberdayaan.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...