Keuskupan India Bahas Langkah Pencarian Pastor Tom
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – “The Catholic Bishops Conference of India” (CBCI) atau Konferensi Uskup Katolik India hari Sabtu (14/1) ini mendiskusikan secara terbuka langkah-langkah konkret yang diambil untuk menjamin pencarian dan pembebasan pastor yang diduga ditawan kelompok ekstremis, Islamic State Iraq and Syria (ISIS) Tom Uzhunnalil.
Menurut Calcutta Telegraph, hari Minggu (15/1) pertemuan tersebut digelar keuskupan tersebut sebagai respons setelah tiga pekan lalu muncul sebuah video pada akhir Desember 2016. Konferensi Uskup juga menyerukan doa akhir pekan depan bagi pastor yang teraniaya tersebut.
Akhir Desember 2016 publik dikejutkan dengan kemunculan video yang menampilkan seorang pria yang memiliki ciri-ciri wajah mirip dengan Uzhunnalil, yang diculik dari panti jompo di Yaman pada 4 Maret tahun lalu, akibat kemunculan video tersebut Vatikan (otoritas tertinggi Katolik dunia) dan New Delhi (pemerintah India) tidak melakukan upaya untuk membebaskannya.
Dalam sebuah surat kepada semua gereja Katolik di negara itu, Presiden Konferensi Keuskupan, Kardinal Baselios Cleemis mengatakan gereja telah berhubungan secara rutin dengan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj yang meminta untuk mempercepat pembebasan Pastor Tom.
“Sekretariat umum CBCI telah berhubungan dengan Vikaris Apostolik Southern Arabia, Yaman, Uskup Paul Hinder yang meyakinkan kami bahwa dia (Pastor Tom) masih hidup dan aman," kata surat itu.
Kardinal Cleemis menambahkan bahwa CBCI telah mengintensifkan upaya untuk membebaskan Pastor Tom sejak lama, atau tepatnya setelah video tersebut tampil pada 24 Desember 2016. Selain itu CBCI telah mencari janji dengan Perdana Menteri.
Penculikan Pastor Tom
Uzhunnalil diculik oleh militan dari sebuah kantor yayasan amal “Missionaries of Charity” atau Misionaris Cinta Kasih yang berlokasi di Aden, Yaman. Dalam serangan ekstremis tersebut, empat biarawati, satu warga India, dan 12 orang lainnya tewas.
Pemerintah belum mampu menjelaskan ciri-ciri kelompok atau orang yang menculik Uzhunnalil, karena Yaman terbagi antara wilayah yang dikuasai oleh rezim yang digulingkan dan mendapat dukungan Arab Saudi, kemudian Iran yang didukung pemberontak Houthi, dan pakaian teror seperti ISIS.
Calcutta Telegraph mencatat salah satu faktor yang menyulitkan pencarian Pastor Tom yakni ketiadaan misi Katolik India yang berlokasi di Yaman. India menutup kedubesnya di Sana'a, ibu kota Yaman pada tahun 2015 setelah mengevakuasi lebih dari 4.000 orang India dari negara yang dilanda perselisihan tersebut.
Pria dalam video itu mengatakan para penculik telah berkomunikasi dengan pemerintah India.
Menurut AFP, pada awal Maret 2016 menjelaskan pejabat keamanan Yaman mengeluarkan pernyataan resmi bahwa serangan tersebut dilakukan pada hari Jumat (4/3) dan membawa pastor asal India tersebut.
“Keberadaan pastor tersebut belum diketahui dimana disembunyikan oleh kelompok ISIS,” kata pejabat tersebut. (telegraphindia.com)
Baca Juga
- Gereja Bantah Pastor Tom akan Disalibkan ISIS di Jumat Agung
- Beredar Foto Baru Pastor Tom yang Dikabarkan Disalib ISIS
- Pemerintah India Pastikan Pastor Tom Dalam Kondisi Aman
- Serang Panti Jompo, ISIS Diduga Culik Pastor Asal India
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...