Keuskupan Maumere Mendapat Gembala Baru
MAUMERE, SATUHARAPAN.COM – Umat Katolik Keuskupan Maumere kini mendapat Gembala Baru. Pastor Ewaldus Martinus Sedu ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Maumere dengan mengambil motto Duc in Altum (bertolak lebih dalam). Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Keuskupan Maumere pada tanggal 14 Juli 2018.
Upacara Pentahbisan berlangsung di Stadion Gelora Samador Maumere, Rabu (26/9/2018). Pastor Ewaldus Martinus Sedu ditahbiskan oleh Uskup Pentahbis Mgr Gerulfus Kherubim Pareira.
Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya atas pentahbisan Uskup Mgr Ewaldus Martinus Sedu sebagai gembala baru di Keuskupan Maumere. “Umat bersuka cita karena telah lahir seorang pemimpin dan gembala umat yang akan menggembalakan gereja Keuskupan Maumere,” katanya.
Dirjen mengajak umat untuk berpikir, berefleksi tentang eksistensi Keuskupan Maumere dalam sejarah perkembangan iman Katolik di Kabupaten Sikka, dan bagaimana membangun kualitas kehidupan umat beragama di Keuskupan Maumere.
Dalam sejarah perkembangan agama Katolik, Maumere menjadi wilayah yang tidak luput dari penyebaran agama Katolik, sejak tahun 1566. Dua pastor missionaris ordo Dominikan mengawalinya dengan meletakkan dasar yang kuat lahirnya Katolik di Maumere.
Saat ini, perkembangan agama Katolik di Keuskupan Maumere begitu pesat. Kehidupan menggereja menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Paroki-paroki bertumbuh cepat. Jumlah umat terus bertambah, pusat-pusat pendidikan calon imam baik seminari menengah dan seminari tinggi bertumbuh subur. Banyak biara baru jatuh cinta dengan Maumere, terlihat dari semakin banyaknya biara dibangun di Keuskupan Maumere,” ungkap Dirjen.
Dirjen berharap, umat Katolik Keuskupan Maumere di bawah gembala Mgr Ewaldus semakin lebih mantap dalam hidup sebagai umat Allah dan warga bangsa, sehingga orang lain bisa melihat cahaya Kristus yang hidup di tengah umat Keuskupan Maumere. Dirjen juga mengajak umat Katolik di Keuskupan Maumere berefleksi tentang bagaimana hidup di tengah keragaman. Umat Katolik dituntut untuk menghargai kebhinnekaan.
“Saya meyakini umat Keuskupan Maumere hidup berdampingan dengan umat beragama lain. Umat Katolik Keuskupan Maumere hendaknya membangun relasi dengan semua komponen masyarakat termasuk yang tidak seiman,” ujarnya.
Terkait perkembangan zaman, di mana teknologi semakin berkembang dengan pesat, Dirjen berpesan agar umat Katolik mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. Pada sisi lain, ketahanan negara juga sedang diuji dengan adanya gejolak radikalisme, terorisme, sikap intoleransi yang masih saja muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, Dirjen berharap umat Katolik setia dan taat pada NKRI karena warga gereja adalah bagian dari warga masyarakat Indonesia.
Menggantikan Mgr Gerulfus Kherubim Pareira
Pastor Ewaldus Martinus Sedu lahir pada tanggal 30 Juli 1963 di Bajawa, NTT. Ia menggantikan Mgr Gerulfus Kherubim Pareira.
Ia menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret. Ditahbiskan menjadi Imam Keuskupan Agung Ende pada tanggal 7 Juli 1991.
Sebelumnya, Pastor Ewaldus aktif menjadi dosen dan pendamping calon imam diosesan untuk beberapa keuskupan di Wilayah Provinsi Gerejawi Ende.
Hadir pada pentahbisan itu Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, tokoh masyarakat Katolik seperti Goris Mere, Johnny G Plate, dan Andreas Hugo Pareira. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...