Kewirausahaan Berdayakan Perempuan di Seluruh Dunia
WASHINGTON D.C., SATUHARAPAN.COM – Dubes Amerika Serikat (AS) untuk isu-isu perempuan, Catherine Russell, mengemukakan perempuan di seluruh dunia dapat lepas dari jerat kemiskinan lewat program Dana Kewirausahaan Perempuan.
Catherine – seperti dijelaskan Huffington Post, hari Senin (29/2) – memberi contoh bahwa usaha konkret pengentasan kemiskinan bagi kaum perempuan di seluruh dunia yakni seperti yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di California, Amerika Serikat, Kiva.
Catherine menjelaskan pada akhir 2015 dia bertemu dengan Presiden Direktur Kiva, Julie Hanna, dalam acara Kewirausahaan Dunia di Nairobi, Kenya.
Catherine menjelaskan dalam percakapan dengan Julie dikatakan bahwa untuk mengentaskan kemiskinan, khususnya bagi kaum perempuan dibutuhkan banyak dana.
Dia menghitung di negara berkembang setidaknya membutuhkan tambahan dana bagi wirausahawan perempuan yang berkisar antara Rp 3,87 sampai 6,44 triliun. Menurut dia, dana tersebut harus digunakan perempuan yang ingin menambah pemeliharaan bisnisnya. “Seperti yang terdapat di Kenya,” kata Catherine.
Catherine menjelaskan dana tersebut digunakan untuk membantu ribuan perempuan yang bergerak di berbagai sektor wirausaha yang terdapat hampir di 84 negara berbeda di dunia.
Menurut Huffington Post, Amerika Serikat dijadwalkan akan menjadi tuan rumah Pertemuan Kewirausahaan Dunia 2016 yang bertempat di Silicon Valley, San Jose, California, Amerika Serikat.
“Kami berharap perempuan pengusaha dapat diberdayakan melalui Dana Kewirausahaan,” kata dia.
Kiva
Kiva - seperti diberitakan situs resminya kiva.org - adalah organisasi non profit yang bertujuan memberi bantuan kepada banyak orang yang membutuhkan keuangan dalam rangka mengentaskan kemiskinan.
Kiva memanfaatkan internet dan jaringan di seluruh dunia lembaga keuangan mikro, Kiva memungkinkan seorang individu mendonasikan setidaknya Rp.150.000 untuk membantu menciptakan peluang di seluruh dunia. Sejak Kiva didirikan pada tahun 2005 telah memiliki 1.390.614 debitor, dan memilki aset hampir Rp 25,95 triliun.
Kiva bekerja sama dengan 298 sesama Organisasi Non Pemerintah di seluruh dunia, organisasi ini bekerja sama dengan 450 sukarelawan di seluruh dunia, yang terdapat dalam 84 negara yang berbeda.
Catherine mengemukakan bahwa dana tersebut merupakan salah satu cara mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Milenium (MDGs).
“Dana tersebut adalah bagian penting dari agenda pembangunan global termasuk memperluas akses perempuan terhadap sumber keuangan, karena saat ini di negara berkembang penting adanya pengakuan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan bagian penting untuk mengatasi tantangan seperti jender, “ kata Catherine.
Dana tersebut, kata dia, juga merupakan bagian dari pendidikan dan pemberdayaan remaja perempuan. (huffingtonpost.com).
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...