Khamenei: Jika Mau, Barat Tak Dapat Hentikan Iran Bangun Senjata Nuklir
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin tertinggi Iran mengatakan pada hari Minggu (11/6) bahwa kesepakatan dengan Barat atas pekerjaan nuklir Teheran dimungkinkan jika infrastruktur nuklir negara itu tetap utuh. Pernyataan itu dikeluarkan di tengah kebuntuan antara Teheran dan Washington untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.
Pembicaraan tidak langsung selama berbulan-bulan antara Teheran dan Washington untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir dengan enam negara besar terhenti sejak September, dengan kedua belah pihak saling menuduh membuat tuntutan yang tidak masuk akal.
Persetujuan yang dijaga Ayatollah Ali Khamenei datang beberapa hari setelah Teheran dan Washington membantah laporan bahwa mereka mendekati kesepakatan sementara di mana Teheran akan mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
“Tidak ada yang salah dengan perjanjian (dengan Barat), tetapi infrastruktur industri nuklir kita tidak boleh disentuh,” kata Ali Khamenei, menurut media pemerintah.
Pada 2019, Iran mulai melanggar ketentuan kesepakatan sebagai tanggapan atas penarikan diri Amerika Serikat dari penjanjian itu pada 2018 di bawah Presiden Donald Trump saat itu.
Perjanjian 2015 membatasi aktivitas pengayaan uranium Iran untuk mempersulit Teheran mengembangkan senjata nuklir, sebagai imbalan pencabutan sanksi internasional.
Pada tahun 2018, Presiden AS saat itu Trump keluar dari pakta tersebut dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran, membuat Teheran secara bertahap bergerak melampaui pembatasan nuklir kesepakatan dan menghidupkan kembali ketakutan AS, Eropa, dan Israel bahwa Iran mungkin mencari bom atom.
Menggemakan sikap resmi Iran selama bertahun-tahun, Khamenei mengatakan Republik Islam tidak pernah berusaha membuat bom nuklir.
“Tuduhan tentang Teheran mencari senjata nuklir adalah bohong dan mereka tahu itu. Kami tidak menginginkan senjata nuklir karena keyakinan agama kami. Kalau tidak, mereka (Barat) tidak akan bisa menghentikannya,” kata Khamenei.
Khamenei, yang memiliki keputusan terakhir tentang semua urusan negara seperti program nuklir Iran, mengatakan otoritas nuklir negara itu harus terus bekerja sama dengan pengawas nuklir PBB "di bawah kerangka perlindungan."
Bulan lalu, Badan Energi Atom Internasional melaporkan kemajuan terbatas atas masalah yang disengketakan dengan Iran, termasuk memasang kembali beberapa peralatan pemantauan yang awalnya diberlakukan berdasarkan pakta 2015 yang diperintahkan Teheran untuk dihapus tahun lalu. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...