Khamenei: Kesepakatan Nuklir, Iran Tetap Beroposisi dengan AS
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Oposisi Iran untuk Amerika Serikat tidak akan mengubah sikapnya meskipun sudah menjalin kesepakatan nuklir dengan enam negara adidaya, kata Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada hari Sabtu (18/7), menambahkan Teheran tetap dalam pendiriannya bertentangan dengan kebijakan AS di Timur Tengah.
Dalam pidato yang menandai akhir bulan suci Ramadhan, Khamenei mengatakan ia ingin politisi memeriksa kembali perjanjian nuklir tersebut untuk memastikan kepentingan nasional yang diutamakan, karena Iran tidak akan membiarkan prinsip revolusioner atau kemampuan pertahanan mereka terganggu.
"Apakah kesepakatan (nuklir) disetujui atau ditolak, kita tidak akan pernah berhenti mendukung teman-teman kita di daerah dan orang-orang Palestina, Yaman, Suriah, Irak, Bahrain dan Lebanon. Bahkan setelah kesepakatan ini, kebijakan kita terhadap AS yang arogan itu tidak akan berubah, " kata dia.
Berdasarkan kesepakatan yang disepakati pada Selasa, sanksi secara bertahap akan dihapus dengan imbalan Iran menerima pembatasan jangka panjang pada program nuklir karena Barat telah menduga kegiatan itu bertujuan untuk menciptakan bom nuklir. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut.
"Orang Amerika mengatakan mereka menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir," kata Khamenei di masjid Mosala Teheran. "Mereka tahu itu tidak benar. Kami memiliki fatwa (keputusan keagamaan), menyatakan senjata nuklir akan dilarang agama di bawah hukum Islam. Itu tidak ada hubungannya dengan pembicaraan nuklir."
Dia meneriakkan slogan "Matilah Amerika" dan "Matilah Israel" di demonstrasi di Iran pekan ini mendukung perjuangan Palestina dan menunjukkan apa yang ada di pikiran Iran dan "mengguncangkan suasana negara".
"Kami telah berulang kali mengatakan kita tidak bernegosiasi dengan AS pada urusan regional atau internasional, bahkan pada isu-isu bilateral. Ada beberapa pengecualian seperti topi program nuklir di mana kami bernegosiasi dengan Amerika untuk melayani kepentingan kita ... kebijakan AS di wilayah tersebut sangat bertentangan dengan kebijakan Iran." (jpost.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...