Khamenei: Musuh Utama Iran Adalah Amerika Serikat
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat adalah musuh utama Iran, kata Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, hari Jumat (31/7), dan mengesampingkan negosiasi dengan AS mengenai peluru kendali balistik dan program nuklir Teheran, serta menyerukan Iran untuk menentang intimidasi AS.
Dalam sebuah pidato di televisi, Khamenei juga mengatakan bahwa sanksi AS bertujuan untuk menghancurkan ekonomi Iran. Dia juga menyalahkan kekuatan Eropa, karena gagal menyelamatkan kesepakatan dan mnjalankan kembali sanksi terhadap Republik Islam Iran.
Pada tahun 2018, AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 yang kemudian mengarah pada penerapan kembali sanksi terhadap rezim tersebut.
Khamenei juga berbicara tentang pembunuhan Komandan Pasukan Al-Quds Iran, Qassem Soleimani, dan mengatakan bahwa mereka telah menyatukan Iran dan Irak.
Soleimani tewas dalam serangan udara oleh AS di bandar udara internasional Baghdad pada bulan Januari. Dia bersama Abu Mahdi Al-Mohandes, wakil komandan milisi yang didukung Iran yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer atau PMF.
Sejak pembunuhan Soleimani, milisi yang didukung Iran di Irak telah berjuang karena Iran menghadapi krisis ekonomi domestik dan tidak dapat memberikan dukungan seperti yang diberikan di masa lalu.
PM Irak Lebih ke Barat
Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi, yang memegang tampuk kekuasaan dengan janji bahwa ia akan mengendalikan milisi. Dan itu sebabnya Esmail Ghaani, penerus Soleimani terpaksa mengajukan visa untuk kunjungan kedua ke Irak, menandai perubahan prosedur dari waktu Soleimani di posisi itu.
Al-Kadhimi terlihat lebih dekat ke Barat daripada ke Iran, dan pada akhir Juni perdana menteri Irak itu mengatakan bahwa hubungan antara Iran dan Irak harus didasarkan pada non interferensi.
PMF yang didominasi kaum Syiah, yang biasanya menerima sejumlah dana dari Iran, diberitahu oleh Ghaani bahwa mereka sekarang harus bergantung pada pendanaan negara Irak, pada Juni.
Khamenei juga mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa sanksi AS terhadap Republik Islam Iran bertujuan untuk menghancurkan ekonomi Iran dan bahwa impian AS untuk mencapai tujuannya melalui sanksi, bagian dari kampanye tekanan maksimumnya di Iran, tidak akan pernah menjadi kenyataan.
"Sanksi brutal Amerika terhadap Iran ditujukan untuk menghancurkan ekonomi kita... Tujuan mereka adalah untuk membatasi pengaruh kita di kawasan itu dan untuk menghentikan kemampuan rudal dan nuklir kita," kata Khamenei.
Pekan lalu, Senator AS, Ted Cruz, mengatakan dalam sebuah video bahwa itu adalah "keyakinannya bahwa kita perlu menghancurkan rezim," menyerukan AS untuk meminta Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB yang akan menerapkan kembali semua sanksi internasional terhadap Iran.
Pemimpin tertinggi Iran juga menyerukan semua warga Iran untuk bersatu dalam perang melawan virus corona, di negara yang dengan cepat muncul sebagai pusat regional penyebaran virus bulan lalu. (AFP/ Al Arabiya/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Ditemukan Kuburan Massal di Suriah, Ungkap Mesin Kematian Re...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Seorang jaksa penuntut kejahatan perang internasional mengatakan pada hari...