Ki Hajar Dewantara : Visioner Sejati Tinggalkan Warisan Bagi Pendidikan Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM, Yayasan BPK PENABUR sebagai salah satu Yayasan Pendidikan yang besar di Indonesia turut memperingati Hari Pendidikan Nasional yang dirayakan setiap tanggal 02 Mei.
Dalam kesempatan kali ini, Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR Adri Lazuardi, menyampaikan pandangannya seputar Hari Pendidikan Nasional, terlebih tokoh pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara. Menurut Adri, Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, telah menginspirasi generasi pendidik dan nara didik selama lebih dari seratus tahun dengan visi dan semboyan yang menginspirasi. Dalam perenungan pribadinya pada waktu itu, beliau telah mempunyai gagasan yang sudah melampaui zamannya.
Semboyan pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara adalah “ Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”.
Semboyan itu dapat diartikan sebagai: Ing Ngarso Sung Tulodho: Seorang pemimpin apabila di depan harus bisa memberikan contoh atau menjadi panutan bagi yang dipimpin (warga atau peserta didik).
Ing Madyo Mangun Karso: Seorang pemimpin apabila berada di tengah-tengah masyarakat harus bisa membangkitkan semangat atau memberi motivasi supaya lebih maju, atau lebih baik.
Tut Wuri Handayani: Seorang pemimpin apabila berada di belakang harus bisa mendorong yang dipimpin supaya senantiasa lebih maju. Sangat menginspirasi dan menjadi landasan pendidikan Indonesia hingga saat ini.
Menurut Adri semboyan "Ing Ngarso Sung Tulodho," yang mengandung makna "mengajarkan dengan keteladanan.", menunjukkan kedalaman pengetahuan dari Bapak Pendidikan Indonesia ini. Semangat semboyan ini masih terus dirasakan dan diperlukan pada setiap hari kehidupan kita, tambah Adri.
Adri juga mengatakan bahwa Ki Hadjar Dewantara juga mengajak dunia pendidikan di Indonesia untuk melakukan koreksi dan introspeksi diri pada semua usaha yang sudah dan akan dilakukan selama ini. Pemahaman tentang keteladanan, sebagaimana dibunyikan oleh Ki Hadjar Dewantara, menjadi elemen yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keteladanan para pendidik dan tenaga kependidikan sangat mempengaruhi setiap nara didik di ruang-ruang kelas dan sekolah. Keteladanan menjadi bentuk karakter yang harus lebih dihidupkan dan dihidupi setiap insan yang ada di setiap lembaga pendidikan di Indonesia, ujarnya.
"Dunia pendidikan di Indonesia harus menyatukan visi dan misinya sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA," kata Adri.
Adri menambahkan bahwa setiap lembaga pendidikan harus mampu secara jujur dan sungguh-sungguh membangun pendidikan yang benar dan baik untuk melahirkan generasi muda yang mampu memajukan kesejahteraan umum, dan berperan luas menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia khusunya dan dunia pada umumnya
Dalam akhir wawancaranya Adri menyampaikan, Ki Hadjar Dewantara adalah seorang visioner sejati yang telah meninggalkan warisan besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Semboyan dan gagasan-gagasannya yang diilhami oleh semangat kebangsaan dan kemanusiaan terus menjadi sumber inspirasi bagi para pendidik dan pelajar di Indonesia.
Semoga semangat dan semboyan Ki Hadjar Dewantara terus hidup dalam setiap insan pendidikan di Indonesia, dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera melalui pendidikan yang berkualitas.
Editor : Eti Artayatini
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...