Kiat Memulai Bisnis Garage Sale
SATUHARAPAN.COM – Apa sih Garage Sale itu? Mengapa diadakan di garasi atau halaman rumah sendiri? Apa tujuan dan keuntungan yang diperoleh dari Garage Sale dan adakah kerugiannya?
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa Garage Sale adalah sebuah kegiatan penjualan barang-barang yang dilakukan oleh seseorang di garasi atau halaman rumah terutama menjual barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi.
Dengan mengadakan Garage Sale, Anda bisa memperoleh ruang “baru” di rumah dan uang atau penghasilan dari menjual barang-barang tersebut.
Salah satu pebisnis Garage Sale MamaCaLLaN, Vivi Widya Savitri, mengatakan kepada satuharapan.com, hari Sabtu (23/7), untuk mengadakan Garage Sale perlu melakukan persiapan yang matang, mulai dari penyortiran barang, penentuan lokasi, promosi, hingga pelaksanaan Garage Sale.
Vivi Widya Savitri (Foto: dok pribadi)
“Untuk bikin Garage Sale perlu dilakukan persiapan. Untuk penjualan barang, sortir barang yang mau dijual,” kata pemilik akun Twitteer @Mamacallan ini.
“Untuk kesiapan lokasi Garage Sale dan promo dilakukan sebulan sebelum dilaksanakan supaya pada hari H terjadi penjualan yang diinginkan,” dia menambahkan.
Vivi mengisahkan awal mula mengenal bisnis Garage Sale. Pada saat ia bersekolah di Australia (tahun 1991) dengan uang saku yang pas-pasan, ia memutuskan untuk menyewa apartemen dengan beberapa teman. Vivi memerlukan kasur, lemari pakaian, piranti makan, heater, electric blanket, dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.
Di koran pada setiap akhir minggu, tercantum iklan Garage Sale yang diadakan di beberap daerah. Dengan beberapa teman, Vivi menyewa mobil dan berburu barang-barang murah di Garage Sale. Mendekati musim semi, biasanya banyak orang yang akan mengganti perabot rumah tangga mereka.
Sementara itu orang-orang yang tinggal di daerah elit pada umumnya tidak menyelenggarakan Garage Sale, melainkan meletakkan barang-barang yang sudah tidak mereka pakai di halaman depan untuk diambil oleh tukang sampah.
“Ini menjadi incaran para pelajar atau pendatang yang memerlukan barang-barang untuk mengisi rumah mereka,” kata Vivi seperti dikutip dari buku yang dia tulis, “Cetak Duit dari Barang Bekas”.
Harga Miring
Di Indonesia, Garage Sale lebih banyak dilakukan di kota Jakarta. Berdasarkan pengalaman Vivi, bisnis ini bermula pada akhir tahun 1998, saat Vivi mulai bekerja di sebuah kedutaan asing di Jakarta.
Pada saat pergantian pejabat tinggi atau ekspatriat yang pulang ke negaranya, mereka biasanya mengundang staf lokal untuk datang ke rumah mereka dan diperbolehkan membeli barang-barang - yang tidak mereka bawa pulang ke negaranya - dengan harga miring. Pada kesempatan ini, Vivi membeli meja makan rotan dengan 12 kursi seharga Rp 400.000, padahal kondisinya masih sangat terawat.
Vivi sendiri mulai menyelenggarakan Garage Sale pada awal tahun 2006 dan telah melakukannya sebanyak lima kali di tahun 2006. Garage Sale juga diadakan belum lama ini yang dilaksanakan pada Januari 2016.
Pada awal Garage Sale bulan Februari 2006, sebagai uji coba, cukup banyak yang memberikan komentar positif dan mendukung kegiatan ini, bahkan bertanya apakah kegiatan ini akan diselenggarakan secara berkala pada setiap minggu/bulan. Namun, ada juga yang berkomentar pedas, yang menurut sudut pandang pengunjung, Garage Sale tersebut berantakan dan tidak terorganisasi dengan baik.
Semua komentar ini menjadi masukan bagi penulis untuk dapat menyelenggarakan Garage Sale berikutnya dengan lebih baik lagi.
“Walaupun komentar miring masih saja terlontar setiap kali Garage Sale berlangsung, namun tetaplah semangat, karena memang kita tidak bisa memuaskan semua orang,” kata Vivi.
Begitu banyak alasan untuk mengadakan Garage Sale. Hal-hal yang tampak ‘sepele’ pun perlu diperhatikan, misalnya pemilihan tanggal dan lokasi yang sangat menentukan keberhasilan Garage Sale.
“Jangan lupa untuk mendapatkan izin dari RT atau RW atau Lingkungan setempat,” katanya.
Menurut Vivi, sebaiknya mengadakan Garage Sale dalam jangka waktu tiga bulan sekali, karena memerlukan waktu untuk mengumpulkan barang bekas untuk dipilah mana yang akan dijual atau disumbangkan.
“Ada juga Garage Sale yang buka setiap hari atau akhir pekan, asalkan tidak mengganggu lingkungan setempat, hal ini boleh-boleh saja,” katanya.
Layak Pakai
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa dengan menjual barang-barang bekas di garasi atau halaman rumah, kita bisa memperoleh uang tambahan dan juga mempunyai ruangan baru di rumah, khususnya di dalam lemari pakaian.
“Ayo bersihkan rumah dan lemari Anda! Ini sebuah kesempatan besar bagi Anda,” kata Vivi.
Barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi tetapi masih layak pakai, bisa dijual dan disumbangkan kepada yang membutuhkan. Sementara itu, barang-barang dengan kondisi yang sudah tidak layak pakai, sebaiknya dibuang.
Anda punya banyak alasan untuk mengadakan Garage Sale. Barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi dan tidak digunakan dalam kurun waktu satu tahun terakhir, misalnya, bisa dikumpulkan dan dijual daripada memenuhi tempat di rumah Anda.
Atau mungkin, Anda akan pindah rumah baru atau ke luar kota atau ke luar negeri. Atau, Anda memerlukan pendapatan tambahan dengan menjual barang-barang bekas yang tidak terpakai lagi.
Beberapa orang bahkan mengadakan Garage Sale sebagai kesempatan untuk bertemu dengan tetangga di lingkungan mereka dan sebaliknya, beberapa orang datang ke Garage Sale untuk bersosialisasi dengan tetangga di lingkungan yang sama dan berbelanja.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa barang rongsokan (bekas) yang kita miliki merupakan harta karun bagi orang lain, tetapi pada kenyataannya barang rongsokan adalah barang rongsokan, tidak semua orang menginginkan barang rongsokan.
Namun, Anda mungkin mempunyai barang yang dibutuhkan oleh orang lain untuk memperbaiki barang yang mereka miliki di rumah. Meskipun demikian, usahakan untuk berlaku jujur dengan kondisi barang yang Anda jual untuk kategori barang rusak.
Apa pun alasannya, Anda perlu menarik perhatian pembeli yang datang dan member apa yang mereka inginkan supaya mereka mau melihat dan membeli barang yang Anda jual. Misalnya dengan memasang iklan yang menarik perhatian, memberikan harga atau diskon yang menarik sehingga mereka pulang dengan barang-barang yang mereka inginkan dan perlukan.
Perlu Disiapkan
Sebelum Anda menyortir barang yang akan dijual dan memberinya harga, hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah melakukan perencanaan dan izin untuk mengadakan Garage Sale. Kedua, tentukan tanggal dan waktu yang tepat untuk pelaksanaannya.
Ketiga, melakukan promosi secara tepat dan benar, dapat dipastikan Garage Sale Anda akan kedatangan banyak pengunjung. Promosi dapat dilakukan melalui iklan baris di media cetak, brosur/flyers, situs internet atau media sosial, spanduk/banner/signs, mailing list (milis), dan dari mulut ke mulut.
Keempat, menentukan harga jual barang dan spesifikasi barang yang dijual dengan jelas untuk mencegah komplain di kemudian hari. Untuk baju dan sepatu sebutkan ukuranya, untuk tas biasanya dengan merek, bentuk dan warnanya, mainan anak untuk usia berapa, majalah, CD, VCD, DVD berdasarkan kategori.
Kelima, uang kembalian dan kantong plastik belanja menjadi bagian yang penting, pastikan Anda tak lupa menyiapkannya. Keenam, siapkan buku tamu dan souvenir (goody bag) sebagai daya tarik para pengunjung untuk bersedia mengisi buku tamu dengan detail data mereka.
Ketujuh, mengajak teman, saudara, atau relasi Anda untuk bergabung di Garage Sale sebagai vendor akan membuat Garage Sale Anda menjadi ramai dan pengunjung mempunyai lebih banyak pilihan barang.
Analisis Bisnis
Sebelum Anda memulai bisnis Garage Sale, ada baiknya menyusun perkiraan laba/ruginya terlebih dahulu. Analisis bisnis ini hanyalah perkiraan berdasarkan buku "Cetak Duit dari Barang Bekas".
Perkiraan laba/rugi per even
*Asumsi rata-rata per even mendapat untung Rp 300.000
Sewa 23 meja x @Rp 300.000/hari = Rp 6.900.000
Biaya-biaya:
*Sewa alat pesta
23 meja x @Rp 10.000/hari = Rp 460.000
23 kursi x @Rp 5.000/hari = Rp 230.000
*Tenda per meter @Rp 10.000/hari x 2 hari = Rp 1.000.000
*Keamanan dan parkir untuk 2 hari x @Rp 100.000 = Rp 200.000
*Iklan/promosi Rp 560.000
*Telepon Rp 500.000
*Pekerja harian Rp 200.000
*Sewa Lapangan parkir Rp 100.000
*Suvenir Rp 500.000
Jumlah Rp 3.970.000
Laba bersih per even
Rp 6.900.000 - Rp 3.970.000 = Rp 2.930.000
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...